RSUD Wonosari Menyediakan Kamar Khusus Perawatan Caleg yang Gagal

Dimungkinkan usai pemilu akan terisi.

RSUD Wonosari Menyediakan Kamar Khusus Perawatan Caleg yang Gagal
Bupati Gunungkidul Sunaryanta bersama Ketua DPRD Endah Subekti Kuntariningsih dan Direktur RSUD Heru Sulistyowati meninjau ruangan khusus perawatan kesehatan jiwa, Rabu (17/1/2024) (sutaryono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari kini secara khusus menyediakan kamar perawatan bagi calon anggota legislatif (caleg) yang gagal menjadi anggota dewan dan mengalami stres. Mereka juga akan mendapatkan pendampingan dua orang dokter jiwa dan satu orang psikolog.

“Untuk sementara ini kami secara khusus menyediakan enam tempat tidur di Ruang Dahlia,” kata dr Heru Sulistyowati, Direktur RSUD Wonosari, ketika mendampingi Bupati Gunungkidul Sunaryanta dan Ketua DPRD Endah Subekti Kuntariningsih meninjau Ruang Rehabilitasi Kesehatan Jiwa yang diperuntukkan bagi penderita sakit jiwa, utamanya caleg yang stres karena gagal menjadi anggota dewan, Rabu (17/1/2024).

Heru Sulistyowati mengakui, Ruang Dahlia setiap harinya digunakan untuk bangsal perawatan anak. “Namun kami menyisihan ruangan khusus untuk rehabilitasi kesehatan jiwa. Sekarang ini memang masih kosong dan belum ada pasien, namun setelah pemilu nanti dimungkinan akan terisi,” tambahnya.

Dokter spesialis jiwa, Ida Rochmawati, menyatakan karena persaingan yang sangat ketat untuk menjadi anggota dewan, tidak menutup kemungkinan nantinya ada cales yang stres.

ARTIKEL LAINNYA: Kustini Berharap Pengawas Sekolah Tingkatkan Integritas dan Inovasi

“Sebenanya stres itu hal yang wajar. Setiap orang punya potensi itu. Hanya saja, mereka bisa mengelola stres itu atau tidak. Jika tidak bahkan membahayakan orang lain atau diri sendiri, maka salah satunya dengan perawatan di bangsal ini,” ucapnya.

Untuk dilakukan perawatan, menurutnya, tidak harus rawat inap karena bisa juga rawat jalan dengan konsultasi. Pihaknya berpesan bagi siapa saja yang membutuhkan bantuan untuk penyembuhan atau rehabilitasi kesehatan jiwa, tidak perlu takut atau khawatir penyakitnya banyak diketahui masyarakat.

“Kami sudah komitmen untuk selalu merahasiakan identitas pasien termasuk penyakitnya. Jadi, jangan segan untuk datang ke ruangan ini,” pintanya.

Sebelumya, bupati dan para pejabat pemkab menghadiri resepsi peringatan Hari Jadi ke-75, RSUD Wonosari di Aula Yudhistira rumah sakit setempat.

ARTIKEL LAINNYA: KPU DIY Fokus Identifikasi Strategi Kampanye Terbuka

Dengan mengusung tema Transformasi Kesehatan untuk RSUD Wonosari Maju, menurut dr Heru Sulistyowati, rangkaian kegiatan telah dilaksanakan sejak 7 November 2023 seperti donor darah, seminar ilmiah, talkshow kesehatan, dan kelas ibu hamil tentang Deteksi Kehamilan Sejak Dini dan berbagai lomba.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengaku senang, dengan rekan-rekan RSUD yang memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat Gunungkidul.

"Namun demikian, ke depan perlu ditingkatkan lagi, pengembangan SDM, peralatan, profesionalisme dan peningkatan yang lainnya agar menjadi lebih baik terlebih khususnya dokter spesialis," pinta  bupati.

Dalam kesempatan ini ditinjau juga fasilitas terbaru dari RSUD Wonosari yakni ESWL atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy. Tindakan ESWL merupakan metode pengobatan penyakit batu ginjal yang praktis dan efisien memakai gelombang kejut. (*)