RSUD Tjitrowardoyo Buka Ruang Bersalin Risiko Tinggi

RSUD Tjitrowardoyo Buka Ruang Bersalin Risiko Tinggi

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Manajemen RSUD Tjitrowardoyo Purworejo berupaya mengantisipasi kematian Ibu Hamil Risiko Tinggi dengan Covid-19. Selama, RSUD tersebut menerima lima hingga sepuluh pasien hamil dengan risiko tinggi terpapar corona.

RSUD ini pun membuka ruang bersalin pasien Covid-19. Fasilitas itu diresmikan Direktur RSUD Tjitrowardoyo, Kuswantoro, Sabtu (26/2/2022).

Serenomi peresmian dibuka oleh Ketua SMF Obsgyn dr Tri Turnianti Sp OG atau akrab dipanggil dokter Yanti. Yanti menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Direktur RSUD dr Tjitrowardojo Kelas B Kabupaten Purworejo, dr Kuswantoro M Kes dan semua tim.

"Tiap hari kita melayani persalinan dengan risiko tinggi di IGD sejumlah lima sampai sebelas pasien. Dengan dibukanya Kamar Bersalin (VK) Covid-19 di Ruang Melati semoga jadi amal jariyah kita semua," ungkap dokter Yanti.

Ika Yuni Rahmawati SST selaku Kepala Ruang menambahkan saat ini RSUD dr Tjitrowardojo Kelas B Kabupaten Purworejo menyiapkan sepuluh tempat tidur untuk Pelayanan Persalinan Risiko Tinggi dengan Covid-19.

Dokter Kuswantoro juga mengucap syukur. "Alhamdulillah kita bisa meresmikan ruang bersalin Risiko Tinggi dengan Covid-19. Ini merupakan gebrakan yang sangat luar biasa," ujarnya.

Dia mengatakan pada masa pandemi pihaknya dihadapkan aturan-aturan yang selalu berubah, seperti terapi, besaran klaim (menggunakan INA-CBGs) dan sebagainya.

“Ada perubahan-perubahan yang sangat mendasar, mudahan-mudahan kita semua tetap aman. Fluktuasi Covid-19 tidak bisa kita ikuti dengan jumlah tenaga, hal ini perlu kita sikapi, intern change ruang yang satu dengan ruang yang lain,” ucapnya.

Dia mengapresiasi Ruang Bersalin (VK) Covid-19 ini terwujud sangat cepat. Dari pengalaman saya (sudah pindah di tiga institusi) di RSUD dr Tjitrowarfojo Kelas B Kabupaten Purworejo ini karyawannya paling inisiatif, responsif dan kerja tim sangat baik. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi, karena tingkat tuntutan masyarakat untuk mencapai kepuasan pelanggan selalu bertambah," sebut Kuswantoro.

Namun, semua tidak boleh puas dengan apa yang dicapai sekarang karena teknologi dan ilmu selalu berkembang. “Kita harus selalu belajar dan belajar. Semoga pelayanan kita bertambah baik dan berkualitas, minim aduan masyarakat. Yang saya tekankan sempatkanlah mengkomunikasikan kepada pasien atau keluarga pasien sejelas-jelasnya apa yang akan dilakukan pada pasien, mengapa dilakukan ini dan apa risikonya bila dilakukan dan apa risikonya bila tidak dilakukan tindakan tersebut," pesan dia.

Acara ditutup dengan doa bersama dipimpin Gunardi S Kep dan dilanjutkan ramah tamah. (*)