Ribuan Orang Berjubel Menonton Karnaval Takbir yang Bertabur Maskot

Peserta meneriakkan yel-yel dan seruan Palestina merdeka serta penggalangan dana di lapangan.

Ribuan Orang Berjubel Menonton Karnaval Takbir yang Bertabur Maskot
Karnaval takbir gelaran IRM Jambidan Banguntapan Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) Jambidan  Kapanewon Banguntapan Bantul menggelar Karnaval Takbir ke-28, Selasa (18/6/2024) malam, dengan tema Peran Pemuda Islam dalam Kepedulian Terhadap Palestina di Era Digital. Jumlah peserta ada 20 kafilah bukan hanya dari Bantul namun dari penjuru DIY.

Pelepasan peserta dilakukan oleh Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo di Lapangan Potorono dan finish di Lapangan Jambidan sejauh tiga kilometer. Sepanjang rute ribuan orang berjubel menonton berbagai kreasi karnaval takbir tahunan tersebut.

Acara itu juga bertabur maskot hasil kreasi dari peserta mulai dari miniatur joglo, miniatur pedang, angsa hias warna warni, tulisan arab lafal Allah dan Muhammad serta beragam bentuk lainnya. Semua menarik dan indah mengundang decak kagum yang menyaksikan.

Begitu finish, peserta karnaval takbir menampilkan perform dan displai di depan tamu undangan dan dewan juri. Peserta meneriakkan yel-yel dan seruan Palestina merdeka serta penggalangan dana di lapangan.

Salah satu maskot Karnaval Takbir di Banguntapan Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Setelah penjurian, kafilah yang dinyatakan menang  mendapatkan hadiah Trofi PCM Banguntapan Selatan, uang pembinaan dan kambing empat ekor.

Selain itu, kafilah merebutkan Trofi Bergilir Gubernur DIY, Trofi Bupati Bantul, Trofi Kemenag DIY, Trofi Kemenag Bantul, Trofi PWM DIY dan Trofi PDM Bantul.

"Wah bagus banget dan indah. Saya baru pertama kali lihat karnaval seperti ini," kata Cyntia (26), salah seorang penonton. Dia kagum terhadap bebagai kreasi yang ditampilkan para peserta.

Joko Purnomo memberi apresiasi atas pelaksanaan karnaval takbir ke-28 oleh IRM Jambidan. "Tentu acara ini selain menyemarakkan Idul Adha  1445 H, juga sebagai syiar  melalui karya budaya yang Islami," katanya.

Selain itu, juga sebagai  wadah generasi muda untuk menyalurkan potensi dan kreativitas seni mereka sekaligus menggalang ukhuwah islamiyah. (*)