Reog dan Jatilan Tetap Lestari di Gunungkidul

Reog dan Jatilan Tetap Lestari di Gunungkidul

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Meski banyak gempuran berbagai kesenian modern, namun reog dan jatilan hingga kini masih tetap lestari. Bahkan setiap ada lomba, mendapat tanggapan antusias masyarakat.

Sebagaimana lomba yang dilaksanakan tanggal 13 sampai 16 Juni di halaman Taman Budaya Gunungkidul yang resmi ditutup oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, Kamis (16/6/2022), berhasil menetapkan para juara.

Melalui evaluasi yang dilakukan dewan juri yang terdiri atas Kuswarsatio, Tri Irianto, dan Anom Suneko, memaparkan poin yang dinilai meliputi, gerakan, alur, introduksi, kreativitas, serta irama.

"Setiap poin ini memiliki nilainya sendiri, utamanya dalam klimaksnya," kata Tri Irianto.

Festival Reog dan Jatilan diikuti 18 kapanewon di Gunungkidul. Pemenang festival Jatilan, juara 1 Kapanewon Tanjungsari dengan nilai 1.085. Juara 2 Kapanewon Karangmojo dengan nilai 1.027. Juara 3 Kapanewon Nglipar dengan nilai 950. Juara 4 Kapanewon Purwosari dengan nilai 902 dan juara 5 Kapanewon Patuk dengan nilai 859.

Sedangkan untuk pemenang Festival Reog Gunungkidul yaitu, juara 1 Kapanewon Karangmojo dengan nilai 1.092. Juara 2 Kapanewon Gedangsari dengan nilai 1.044, juara 3 Kapanewon Tepus dengan nilai 936, juara 4 Kapanewon Wonosari dengan nilai 911, juara 5 Kapanewon Semanu dengan nilai 894.

Saat penyerahan penghargaan kepada para juara, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyatakan penghargaan tidak hanya sebuah kemenangan, tetapi juga melestarikan kebudayaan yang adiluhung.

Bupati turut mengapresiasi antusiasme masyarakat Gunungkidul dalam mengikuti dan menyaksikan rangkaian acara dari awal hingga selesai. (*)