DIY Hibahkan Seperangkat Gamelan Perunggu ke Banjarmasin, Harganya Rp 600 Juta

Pemberian nama gamelan Yogyakarta tersebut dipilih langsung oleh Gubernur DIY.

DIY Hibahkan Seperangkat Gamelan Perunggu ke Banjarmasin, Harganya Rp 600 Juta
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pemda DIY memberikan hibah seperangkat gamelan perunggu Laras Pelog Slendro Gagrak Yogyakarta sebanyak 48 item kepada Kejogja (Kempalan Keluarga Jogja atau Kejogja) Kalimantan Selatan (Kalsel).

Seremonial serah terima hibah gamelan seharga kurang lebih Rp 600 juta tersebut rencananya dilakukan 21 Juli 2023 di Banjarmasin oleh Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X.

“Jadi memang ini prosesnya sebenarnya sudah cukup lama, sejak 2021 rembuknya. Kemudian 2022 kita proses, yaitu adalah pemberian seperangkat hibah gamelan perunggu, Laras Pelog Slendro Gagrak Yogyakarta 48 item yang kita hibahkan kepada Keluarga Jogja yaitu masyarakat Yogyakarta yang ada di Kalimantan Selatan Banjarmasin dan sekitarnya," kata Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Selasa (18/7/2023).

Menurut dia, pengadaan gamelan pada 2023 awal dan secara fisik barangnya sudah dikirim ke Banjarmasin untuk Kejogja, keluarga Yogyakarta di sana. “Besok ini adalah bagian dari seremonial serah terima,” lanjutnya.

Dian mengatakan, hibah gamelan tersebut menjadi bagian dari upaya diplomasi budaya atau bagian dari upaya pengembangan budaya Yogyakarta pada diaspora-diaspora Yogyakarta yang ada di luar DIY, khususnya yang di luar Jawa.

Kempalan Keluarga Jogja anggotanya sudah hampir mencapai ribuan, terdiri dari beberapa kabupaten dan kota di sekitarnya. Tidak hanya Kalimantan Selatan melainkan kabupaten/kota secara keseluruhan. Beberapa tokoh-tokoh penting juga menjabat di sana.

"Jadi memang Kejogja ini cukup potensial untuk menjadi bagian kita melakukan pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan. Yang kemudian membuat kita memutuskan untuk memberikan gamelan karena aktivitas budayanya luar biasa, hanya kemudian membuktikan bahwa aktivitas itu terus kita kembangkan dengan memberikan fasilitas-fasilitas,” jelasnya.

Pada seremonial serah terima hibah gamelan tersebut, akan dilakukan pula pemberian nama untuk gamelan Yogyakarta yang dihibahkan di Banjarmasin ini. Dian mengungkapkan, pemberian nama gamelan Yogyakarta tersebut dipilih langsung oleh Gubernur DIY.

Nama Banjar Arum yang dipilih oleh Sultan. “Jadi kata Banjar itu kalau dalam bahasa Jawa memiliki arti taman atau pekarangan. Sedangkan Arum berarti harum. Jadi Banjar Arum adalah taman yang harum mewangi itu bahasa harafiahnya,” jelasnya.

Selain itu, Banjar Arum juga merujuk pada nama kota Banjarmasin sebagai penerima hibah gamelan. “Sekaligus ini juga menjadi sebuah doa dan harapan dari Bapak Gubernur dan kita di DIY, agar perangkat gamelan ini turut mengharumkan nama DIY dan juga menghiasi nuansa budaya juga di lokasi Banjarmasin yang dimaksud,” ungkap Dian.

Disebutkan, kedatangan pihaknya ke Banjarmasin juga merupakan kolaborasi bersama Dinas Koperasi dan UKM DIY. Sebagai salah satu strategi pemasaran bagi produk UMKM DIY, Dinas Koperasi dan UKM DIY akan menyelenggarakan Sibakul Jelajah Nusantara untuk mempromosikan hasil karya dari para pelaku UMKM DIY di bawah naungan Sibakul Jogja. (*)