20 Grup Kesenian Tampil di Hadapan Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto

Saya itu ketiban sampur, sedianya yang hadir Mbak Puan, namun karena berhalangan saya diutus mewakili.

20 Grup Kesenian Tampil di Hadapan Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto
Bambang Wuryanto saat kunjungan ke Purworejo. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Ketua Komisi III DPR RI  Bambang Wuryanto menghadiri Dialog Budaya dan Pesta Kesenian di Dusun Turusan Desa Loano Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, Jumat (29/12/2023).

Kedatangannya dalam rangka mewakili Puan Maharani selaku Ketua DPR RI yang sedianya dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Purworejo.

Sejumlah 20 grup kesenian dari berbagai wilayah di Purworejo turut meramaikan acara tersebut. Mereka mementaskan kesenian tradisional dari pagi hingga malam. Ada beberapa grup Tari Dolalak, grup Jaran Kepang, Rewo-rewo, Tari Topeng Ireng, Bregada dan pencak silat.

Bambang Wuryanto dalam lawatan ke Kabupaten Purworejo singgah di RM Ayam Bambu Kuning dilanjutkan ke Anjangsifa Desa Pandanrejo Kecamatan Kaligesing untuk mencicipi durian khas Kaligesing dan Pasepen (tempat menyepi) Kompleks Makam Gagak Handoko di Dusun Turusan.

Para penari menunggu giliran tampil. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

Sore hari, Bambang didampingi Ketua DPRD Provinsi Jateng H Sumanto dan rombongan, Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Dion Agasi Setyabudi dan rombongan serta pegiat seni dan sesepuh (pengageng adat) desa setempat.

Dion Agasi mengatakan Desa Loano merupakan desa sangat tua, berdiri sebelum Kabupaten Purworejo  berdiri.

"Kabupaten Loano terbentuk terlebih dahulu, cikal bakal lahirnya Purworejo. Loano merupakan kota pejuang melawan penjajah. Eyang Gagak Handoko sebagai leluhur tidak pernah mau diberi jabatan oleh Belanda, beliau memilih tempat ini hingga masa tuanya,” kata Dion.

Gagak Handoko merupakan Adipati Loano atau Senopati Diponegoro dan meninggal pada tahun 1836.

ARTIKEL LAINNYA: Swara Prambanan Menutup 2023 dengan Kolaborasi Seni dan Budaya

Saat Bambang Wuryanto diberi kesempatan sambutan, MC memberi kode agar Ketua Komisi III DPR RI berkenan ke atas panggung. Maka Bambang berdiri dan berjalan diiringi musik Tari Dolalak, secara spontan semua penari dan tamu undangan melakukan flash mob (menari bersama) Tari Dolalak.

"Saya itu ketiban sampur, sedianya yang hadir Mbak Puan, namun karena berhalangan maka saya diutus untuk mewakili. Saya juga tidak paham kesenian dan kebudayaan apalagi untuk Purworejo," jelas Bambang.

Pada kesempatan tersebut Bambang memberikan bantuan Rp 10 juta untuk grup kesenian yang tampil.

Agus Setiyono selaku pimpinan Grup Ndolalak Arum Manis Desa Pacor Kecamatan Kutoarjo mengaku sangat senang menerima uang dari politisi senior PDI Perjuangan itu.

ARTIKEL LAINNYA: Pentas Disrubsi Komunitas Lima Gunung Digelar

"Kami datang ke sini diundang Pak Tunaryo (anggota FPDIP DPRD Purworejo). Kami sudah dikasih uang Rp 2 juta dari Pak Tunaryo (untuk ongkos). Tidak tahu dan tidak menyangka akan diberi (uang) oleh Pak Bambang. Nanti uangnya akan kami belikan barang yang bisa untuk kenang-kenangan," kata Agus.

Agus membawa rombongan 16 penari. Total penari Ndolalak di sanggar tarinya sekitar 30 penari. Ada 20 grup yang mendapat bantuan tersebut.

Seusai perhelatan seni sesi pertama, para penari, panitia dan pegiat budaya berburu berfoto bareng Bambang Wuryanto. (*)