Puluhan Sekolah Mengikuti Festival Ketoprak Pelajar di Klaten
KORANBERNAS.ID – Tujuh sekolah menengah tingkat pertama, terdiri dari enam SMP dan satu MTs, tampil dalam Festival Ketoprak Pelajar sepanjang hari Minggu (29/9/2019) di Gedung Kesenian Krista Gracia, Jl. Seruni No. 8, Klaten. Tujuh sekolah itu adalah SMP Pangudi Luhur Gantiwarno, SMP N Kalikotes, SMP N 4 Klaten, SMP N 1 Klaten, SMP Lazuardi, MTs Muhammadiyah Trucuk dan SMP Muh 11 Jogonalan. Penampilan mereka, melengkapi Festival Ketoprak Pelajar tingkat SMP yang berlangsung sejak Jumat (27/9/2019), diikuti 19 sekolah.
Penggagas kegiatan, Bondan Nusantara kepada Koran Bernas menjelaskan, festival ini dibagi dalam tiga kategori kelas. Untuk tingkat SMA/SMK sudah berlangsung sejak Kamis (12/9/2019) sampai dengan Minggu (15/9/2019). Festival diikuti 24 sekolah. “Kali ini, peserta tingkat SMA/SMK tidak hanya dari Klaten, tetapi juga ada peserta dari Purworejo, Surakarta, Karanganyar dan Rembang. Melihat animo peserta, ini sangat membanggakan,” kata Bondan.
Ia menjelaskan, dalam mengikuri festival ini, peserta tidak dipungut biaya pendaftaran. Bahkan, setiap peserta yang tampil mendapatkan uang pembinaan. Untuk tingkat SMA/SMK, uang pembinaan yang diserahkan seusai mereka pentas sebesar Rp. 2 juta. Untuk tingkat SMP dan SD, mendapat uang pembinaan Rp. 1.500.000,-. Festival tingkat SD akan berlangsung mulai Jumat (11/10/2019) sampai dengan Minggu (13/10/2019). Peserta tingkat SD tercatat 20 SD.
Peserta untuk tingkat SD tercatat SD Negeri 3 Krakitan, SD Negeri 1 Dompol, SD Negeri 1 Barenglor, SD Negeri 1 Bonyokan, SD Negeri 1 Kemudo. Lima sekolah itu akan tampil hari Jumat (11/10/2019). Kemudian hari Sabtu (12/10/2019) tampil SD Kanisius Sidowayah, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Puluhan, Trucuk, SD Negeri 1 Manjung, SD Negeri 2 Gemblegan, SD Lazuardi, SD Negeri 6 Jimbung dan SD Negeri 2 Randusari. Hari ketiga, Minggu (13/10/2019) tampil SD Negeri 1 Kauman, SD Negeri 2 Krajan, SD Kristen Pinileh Estu Karangdowo, SD Negeri 3 Kalikotes, SD Negeri 5 Jimbung, SD Negeri 2 Bawukan dan SD Negeri 1 Panggang.
Menurut Bondan, aturan mengikuri festival sangat longgar. Naskah yang harus mereka pentaskan bebas. “Syarat utamanya adalah tidak boleh mengandung SARA dan tidak boleh anti Pancasila. Itu saja yang pokok. Yang bersifat teknis, durasi pentas tidak boleh lebih dari 60 menit,” jelasnya.
Festival Ketoprak Pelajar tahun 2019, tambah Bondan, adalah penyelenggaraan yang ke-10. Waktu penyelenggaraan selalu dilaksanakan sekitar bulan September, menyesuaikan dengan kalender sekolah. “Sponsor utama Festival Ketoprak Pelajar adalah Pak Edy Sulistyanto, pengusaha pemilik toko Amigo, Klaten,” katanya. (iry)