Proyek Padat Karya untuk Mengentaskan Kemiskinan

Pada tahun 2024, proyek ini masih akan terus ada. Jumlahnya sekitar 600 titik.

Proyek Padat Karya untuk Mengentaskan Kemiskinan

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul, Istirul Widilastuti MPA, mengatakan proyek padat karya infrastruktur yang bersumber dari APBD-Perubahan (APBD-P) tahun 2023 segera berakhir.

Dia berharap proyek ini dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Di antaranya dalam penyediaan infrastruktur, penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan.

"Kita bersyukur bahwa proyek bisa berjalan lancar tidak ada kendala yang berarti," kata Istirul saat mengadakan pertemuan dengan para Petugas Lapangan (PL) di Kantor Disnakerans Bantul, Senin (4/12/2022).

Pada tahun 2024, lanjutnya, proyek ini masih akan terus ada. Jumlahnya sekitar 600 titik, baik yang menggunakan APBD Bantul, Dana Keistimewaan ataupun Bantuan Keuangan Khusus (BKK) APBD DIY.

Pertemuan para Petugas Lapangan (PL) program proyek padat karya APBD-P 2023 di Kantor Disnakertrans Bantul, Senin (4/12/2023). (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Kabid Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul, Rumiyati M Hum, mengatakan salah satu manfaat padat karya adalah mengentaskan kemiskinan.

Mereka yang ikut aktif di dalam program ini di antaranya adalah warga yang membutuhkan dan terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat.

"Maka dalam padat karya mereka mendapat HOK (Hari Orang Kerja - red)," kata Rumiyati.

Besarannya untuk ketua kelompok Rp 90.000, tukang Rp 80.000 dan pekerja Rp 70.000 setiap harinya. (adv)