Proses Pembebasan Lahan Terdampak PSN Bendungan Bener Mendekati Final

Proses Pembebasan Lahan Terdampak PSN Bendungan Bener Mendekati Final

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Proses pembebasan tanah (bidang) Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener mendekati final. Ketua Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Andri Kristanto mengatakan, pihaknya berusaha menyelesaikan proses pembebasan tanah sampai akhir tahun 2022.

"Hari ini realisasi pembayaran uang ganti rugi (UGR) atas pembebasan tanah warga terdampak Bendungan Bener. Ada 17 bidang, 16 bidang asal Kecamatan Bener dan 1 bidang berasal dari Kabupaten Wonosobo," jelas Andri Kristanto yang juga merupakan Kepala BPN Kabupaten Purworejo, di sela pembayaran UGR, di BRI Cabang Purworejo, Selasa (18/10/2022).

Dia menambahkan, sejumlah 17 bidang yang dimiliki 15 orang, menerima pembayaran dari pembebasan tanah tersebut, terdiri dari Desa Guntur ada 11 bidang, Desa Nglaris ada 1 bidang, Desa Wadas ada 3 bidang dan Desa Kedungloteng ada 2 bidang. Adapun realisasi pembayaran UGR ada 16 bidang dengan 14 orang. Terdiri dari Desa Guntur 10 bidang, Desa Nglaris 1 bidang, Desa Wadas 3 bidang dan Desa Kedungloteng 2 bidang.

"Luas bidang yang dibebaskan saat ini sebanyak 6.196 meter persegi dengan nilai Rp. 2.528.209.617. Keterangan lain adalah retur 1 bidang Pihak Yang Berhak (PYB) meninggal dan di Desa
Guntur 1 bidang atas nama. Nasero," katanya.

Andri menuturkan, prosres pembebasan tanah untuk Bendungan Bener sudah mencapai 88 persen. Dia berharap sampai dengan akhir tahun bisa terbayar semua. Sehingga pada tahun 2023 bisa melakukan percepatan pembangunan fisik Bendungan Bener.

Salah satu penerima UGR, Wagiman (82) warga Dusun Kalipancer Desa Guntur mengaku senang meneriman UGR sebesar Rp. 320.400.000.

"Saya belum tahu uang tersebut mau untuk apa, terserah pada anak-anak saja," ujarnya didampingi cucunya.

Saat ditanya media berapa luas tanah miliknya yang terdampak Bendungan Bener, dia menjawab lupa.

Warga lainnya Abduroham dari Desa Guntur Kecamatan Bener, kali ini mendapatkan pengganti UGR tanaman tumbuh hanya sedikit (kecil nominalnya).

"Saya mendapatkan UGR untuk tanam tumbuh di atas lahan sungai sebesar Rp. 54 juta. Total saya mendapatkan UGR untuk 2 bidang tanah, adapun luasnya saya lupa," ujarnya kepada media usai menerima UGR di Kantor Cabang BRI Purworejo. (*)