Program Kewirausahaan Sosial Berdayakan Wirausahawan Bantul

Program Kewirausahaan Sosial Berdayakan Wirausahawan Bantul

KORANBERNAS ID, BANTUL -- Program Kewirausahaan Sosial (Prokus) merupakan sebuah program dari Kementerian Sosial yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dalam program tersebut KPM diberikan bantuan modal sebesar 3,5 juta rupiah dan juga mentoring bisnis dari inkubator bisnis.

Di Kabupaten Bantul ada 106 KPM yang menerima bantuan program Prokus dimana Kementerian Sosial bekerjasama dengan inkubator bisnis PT. ZFN Agape Indonesia (Titipku). Dalam Prokus di Kabupaten Bantul ini inkubator bisnis PT. ZFN Agape Indonesia (Titipku) menerjunakn tim mentor bisnis yang telah berpengalaman diatas 3 tahun yang terdiri dari Kintan Saraswati (project leader), Ardhi Setyo Putranto (Chief of Mentor), Ershalat Tahta Nabhanudin, Hutoro Saputro, Aryo Sasongko, Luthfia Anggit Kusumaningrum, Ferina Nurjanah dan Restu Indrawati sebagai Co-Mentor.

Dalam pendampingan yang berlangsung dari bulan oktober sampai desember 2020 ini KPM diberikan mentoring bisnis rutin untuk membantu mengembangkan usaha mereka.

Program Prokus ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi KPM di Kabupaten Bantul. Sri Utami misal, seorang KPM di Kabupaten Bantul yang awalnya mengalami kendala terkait dengan kapasitas produksi camilan yang ia miliki.

"Melalui Program Prokus ini dirinya bisa membeli alat produksi sehingga mampu meningkatkan kapasitas produksi camilan," terangnya kepada wartawan, Kamis (5/5/2021).

Serupa dengan Mujiah, seorang KPM pemilik usaha kerajinan sebelumnya merasa kesulitan karena dahulu tidak memiliki mesin jahit. Setelah mengikuti Program Prokus saat ini dirinya bisa memiliki mesin jahit sendiri dan memproduksi beraneka ragam produk kerajinan.

Begitu juga dengan Ika Lestari seorang KPM pemilik usaha peyek kacang dan bawang goreng di Bantul. Usai mengikuti Prokus, Ia dapat membeli alat-alat produksi alat produksi dengan spesifikasi yang lebih besar. Dengan demikian Ika dapat meningkatkan kapasitas produksinya.

"Selain itu, bantuan Prokus tersebut dimanfaatkan untuk membeli oven sebagai sarana pengembangan produk ke aneka roti," lanjut Ika.

Ardhi Setyo Putranto selaku Chief of Mentor mengatakan, bahwa model pendampingan yang diberikan mengacu kepada kebutuhan masing-masing KPM. Sehingga dalam memberikan mentoring bisnis dilakukan secara personal agar strategi yang diberikan kepada KPM dapat berjalan secara optimal. 

Henri Suhardja selaku CEO Titipku berkomitmen untuk terus membantu pelaku usaha kecil di Indonesia untuk dapat memperluas jangkauan pemasaran mereka melalui aplikasi Titipku.(*)