PPNI Bantul Gelar Beragam Kegiatan Memperingati HUT ke-50
Perawat sangat dekat dengan pasien, kepedulian terhadap sesama sangat dibutuhkan.
KORANBERNAS.ID, BANTUL – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), DPD PPNI Kabupaten Bantul menggelar beragam kegiatan.
Ketua DPD PPNI Kabupaten Bantul, Sihono, Rabu (27/3/2024), mengatakan rangkaian kegiatan berupa donor darah, sarasehan dan kegiatan bakti sosial.
Ketiganya diadakan dalam waktu yang berbeda. Donor darah digelar 9 Maret, sarasehan 22 Maret sedangkan bakti sosial diadakan pada 25 Maret. Dengan tema Peduli untuk Bersinergi para perawat Bantul sangat antusias menyukseskan rangkaian kegiatan HUT PPNI tahun ini.
Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang mendaftar kegiatan donor darah yang mencapai 79 orang. Mulai dari kalangan mahasiswa, tenaga kesehatan dan masyarakat umum. Kegiatan donor darah tahun ini dipusatkan di kantor sekretariat Dewan Pengurus Daerah PPNI Kabupaten Bantul.
“Kami ingin turut berkontribusi dalam kemanusian. Khususnya mendonorkan darah untuk para pasien yang membutuhkan. Selama ini kami perawat sangat dekat dengan pasien, sehingga paham betul bahwa kepedulian terhadap sesama sangat dibutuhkan untuk meringankan beban dan meningkatkan derajat kesehatan,” ungkap Sihono.
Rangkaian kegiatan HUT ke-50 PPNI yang digelar PPNI Kabupaten Bantul. (istimewa)
Perayaan HUT PPNI tahun ini difokuskan pada kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Antara lain kegiatan donor darah, pembagian paket sembako, dan pemberian santunan untuk lansia di Pondok Lansia Madaniah Banguntapan. Donatur kegiatan ini sebagian besar dari anggota PPNI dan juga anggaran dari DPD PPNI Bantul.
Rangkaian kegiatan berikutnya yakni sarasehan yang membahas tentang Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 yang saat ini banyak menjadi perbincangan di kalangan tenaga kesehatan khususnya perawat. Termasuk terkait berlakunya STR seumur hidup dan berbagai perubahan yang menyertai regulasi tersebut.
Sarasehan dengan narasumber Tri Prabowo ini diharapkan dapat membuka diskusi dan wawasan perawat untuk menyikapi perubahan-perubahan yang ada.
Sarasehan diikuti oleh perwakilan Dewan Pengurus Komisariat PPNI di Kabupaten Bantul, perwakilan dari Dewan Pengurus Wilayah DI Yogyakarta dan DPD PPNI Kabupaten dan Kota.
“Terbitnya Undang-undang No 17 masih menyisakan beberapa permasalahan yang perlu segera diselesaikan. Mengingat bahwa PPNI memiliki peran dalam peningkatan kompetensi, pengembangan profesi, advokasi hukum, hingga peran sosial dan politik,” kata Tri Prabowo.
Momentum HUT ke-50 PPNI selayaknya menjadi agenda penting bagi PPNI untuk menyatukan komitmen dalam bersinergi. Kemudian, menumbuhkan rasa kepedulian di hati semua anggota PPNI untuk terus meningkatkan dan mengembangkan keterampilan sebagai wujud pengabdian profesi.
Semua rangkaian kegiatan HUT PPNI menjadi bukti bahwa perawat sangat peduli dan bersinergi untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Sekaligus menjadi bukti pengabdian dan menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan. (*)