Polri Terapkan One Way Lokal di Tol Bawen - Solo
Kerja di Jakarta telah menunggu. Keselamatan adalah nomor satu.
Nanang W Hartono 
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Polri menerapkan one way lokal atau contraflow lokal pada Tol Bawen - Solo saat puncak arus balik, Minggu (14/4/2024). Penggunaan jalan tol satu arah itu dimaksudkan untuk keselamatan.
"Secara umum selama Operasi Ketupat Candi di Kebumen sangat kondusif. Untuk wilayah Jawa Tengah hari ini puncaknya arus balik," kata Irjen Pol Ahmad Luthfi, Kapolda Jateng, kepada wartawan saat Safari Kamtibmas di Kabupaten Kebumen, Minggu (14/4/2024).
Dijelaskan, rekayasa arus lalu lintas one way dari Tol Kalikangkung hingga Nol Kilometer Jakarta diperpanjang one way lokal dari Tol Bawen hingga Solo. Hal ini menyusul kepadatan arus terus meningkat bisa mencapai tiga ribu kendaraan pada saat yang sama di tol itu.
Kepada masyarakat yang akan melakukan balik, lanjut Kapolda, bisa menggunakan rest area yang telah disiapkan untuk beristirahat.
Selain itu, juga menggunakan kecepatan kendaraan tertentu yang disesuaikan dengan kondisi kendaraan dan pengemudi serta kepadatan arus lalu lintas. "Kerja di Jakarta telah menunggu. Keselamatan adalah nomor satu," ujar Achmad Lutfi.
Sebagian tamu undangan halal bihalal di Pendopo Kabumian. (nanang w hartono/koranbernas.id)
Dalam kesempatan itu Kapolda menyampaikan Polri mengapresiasi kepala daerah yang telah menyelenggarakan halal bihalal Idul Fitri 1445 Hijriah seperti yang dilakukan Bupati Kebumen.
“Kegiatan ini merupakan wujud dari upaya pemeliharaan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) yang dilakukan bersama dengan Polri dan masyarakat,” ujar Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Safari Kamtibmas dilakukan sebagai cek-ricek ataupun final cek Harkamtibmas, salah satunya di Kabupaten Kebumen dan sekitarnya melalui Operasi Ketupat Candi 2024.
Dia mengapresiasi langkah Pemkab Kebumen yang telah menggelar halal bihalal di Pendopo Kabumian Kebumen, yang mengundang perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan pemkab juga mengundang Ketua Rukun Warga, kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, pedagang di sejumlah pasar tradisional serta aparatur sipil negara. (*)
