PMI Sleman Krisis Stok Darah Setelah Lebaran

PMI Sleman Krisis Stok Darah Setelah Lebaran

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman sempat mengalami krisis stok darah. Karena itu, saat ini PMI Sleman terus melakukan sosialisasi dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan donor darah meski masih dalam situasi pandemi Covid-19.

"Kondisi krisis stok darah ini dialami PMI Sleman seminggu sebelum dan seminggu sesudah Lebaran. Saat itu stok darah sempat kosong dan tinggal 7 kantong, namun saat ini kondisi sudah mulai bergerak lagi," kata Sunartono, Ketua PMI Sleman, Rabu (2/6/2021).

Sunartono menjelaskan bagaimana bisa terjadi krisis stok darah, kebutuhan darah pasien tidak bisa dikendalikan, pada masa seminggu sebelum dan setelah Lebaran karena pendonor masih enggan melakukan donor. Saat ini masih dalam kondisi pandemi, proses vaksinasi masih berlangsung, padahal kalau habis divaksin baru boleh diambil dua minggu setelah vaksin dosis kedua. Selain itu, permintaan darah dari rumah sakit meningkat sehingga sulit mencari pendonor.

"Untuk mengatasi kekurangan stok darah ini kemudian diambilkan dari luar Kabupaten," tutur Sunartono.

Sunartono menejelaskan, pada bulan Januari 2021 didatangkan darah dari Kota Yogyakarta, Purworejo dan Magelang sebanyak 144 kantong. Februari didatangkan dari Kota Yogyakarta dan Purworejo sebanyak 126 kantong. Maret 129 kantong. Bulan April turun hanya mendatangkan 57 kantong dan Mei mendatangkan 82 kantong darah.

"Selain mendatangkan darah dari luar daerah, pada bulan Mei mulai digerakkan sosialisasi donor darah dan Lada Manis dan juga melakukan jemput bola bagi kelompok masyarakat yang akan melakukan donor darah," katanya.

Menurut Sunartono, kondisi aman stok darah itu jika dalam sehari tersedia 75 kantong. Sementara yang ada, sehari hanya tersedia 5 sampai 10 kantong darah.

Karena itu Sunartono berharap masyarakat jangan takut melakukan donor darah meski situasi pandemi seperti sekarang ini. Sebab donor darah selain membantu pasien juga bermanfaat bagi kesehatan pendonor sendiri.

"Dengan donor darah, selain bisa periksa kesehatan untuk empat jenis penyakit yaitu HIV, sipilis, hepatitis B dan hepatitis C, sel darah bagi pendonor akan berganti menjadi sel darah muda. Itu antara lain keuntungan bagi pendonor darah," papar Sunartono. (*)