PHRI DIY dan Kulonprogo Siap Berkolaborasi
KORANBERNAS.ID, KULONPROGO – Sebagai langkah konsolidasi organisasi, Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesai (BPD PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan kunjungan kerja ke Badan Pengurus Cabang (BPC) PHRI Kulonprogo.
Melalui pertemuan yang berlangsung di Restoran Pandansari Jalan Wates-Purworejo depan Yogyakarta International Airport (YIA), Kamis (10/2/2022) malam, PHRI DIY memberikan sosialisasi hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PHRI.
Ketua BPD PHRI DIY Dedy Pranowo mengungkapkan saat ini yang menjadi fokus adalah penyelamatan, pemulihan dan penormalan bagi seluruh anggota PHRI. Guyub sesarengan merupakan modal PHRI DIY untuk dapat survive bertahan terhadap pandemi.
“PHRI DIY telah berhasil melaksanakan vaksinasi massal kepada anggotanya maupun membentuk satuan tugas (Satgas) Covid-19 untuk memantau protokol kesehatan di masing-masing BPC PHRI,” kata Dedy.
Dedy menambahkan BPD PHRI DIY dengan tangan terbuka siap menerima BPC PHRI Kulonprogo agar bisa menyamakan persepsi dalam menjalankan visi dan misi agar sejalan dengan Badan Pengurus Pusat (BPP) PHRI.
“Mangga kita tunggu pengurus BPC PHRI Kulonprogo menyesuaikan struktur organisasi agar sesuai dengan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tanggta (AD ART) maupun Peraturan Organisasi (PO) BPP PHRI. Hal ini dirasa penting agar dengan koordinasi dan konsolidasi ini akan semakin solid PHRI se-DIY,” kata Dedy.
Ketua BPC PHRI Kulonprogo Sumantoyo mengatakan pandemi membuat turunnya okupansi hotel maupun omzet restoran. Dia berharap omicron tidak meluas sehingga penerapan PPKM Darurat tidak mengganggu geliat pariwisata.
“Perlu ada kolaborasi semua lini pemangku kepentingan pariwisata. PHRI tidak sendiri akan tetapi bersama-sama rekan pariwisata lainnya. Bersama Dinas Pariwisata Kulonprogo BPC PHRI merupakan mitra strategis yang akan membangun kebersamaan,”kata Mantoyo.
Mantoyo mengungkapkan anggotanya rutin bertemu setiap bulan dan dibekali pelatihan-pelatihan untuk meng-upgrade kemampuan organisasi maupun kemampuan karyawan.
“Anggota BPC PHRI Kulonprogo akan merasakan manfaatnya ketika pelatihan yang mendasar sangat dibutuhkan untuk menambah skill karyawan. Era sekarang ini yang terpenting adalah memberikan layanan terbaik kepada customer agar usaha jasa pariwisata (UJP) lebih berkembang seiring dengan naiknya jumlah penumpang di YIA,” kata Mantoyo. (*)