Petani Mengeluhkan Pengurangan Pupuk Subsidi

Petani Mengeluhkan Pengurangan Pupuk Subsidi

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Petani di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah mengeluhkan pengurangan kuota pupuk bersubsidi. Keluhan itu disampaikan pada kegiatan Jumat Curhat, Jumat (31/3/2023), yang diselenggarakan jajaran Polres Kebumen.

Kegiatan jagong untuk mendengar aspirasi masyarakat pekan ini digelar di pematang sawah Kelurahan Selang Kecamatan Kebumen dengan menyapa warga yang sedang memanen.

Kegiatan dipimpin Wakapolres Kebumen Kompol Bakti Kautsar Ali bersama pejabat utama Polres.

Supriyono menyampaikan uneg-uneg-nya bersama petani lainnya berkaitan susahnya memperoleh pupuk subsidi yang berimbas tanah garapannya kurang subur, sehingga mempengaruhi hasil panen padi.

"Uneg-uneg kami, pupuk subsidi dikurangi. Kesuburan tanah jadi berkurang. Hasil panen jadi menurun. Itu Pak, yang menjadi masalah petani saat ini," kata Supriyono.

Menanggapi keluhan itu, Bhakti mengatakan, meskipun persoalan itu bukan ranah Polres Kebumen pihaknya akan menyampaikan masalah itu Pemkab Kebumen.

"Terima kasih masukannya, Pak. Nanti masalah ini akan kami sampaikan ke Pak Bupati," kata Bakti.

Pada kesempatan itu Polres Kebumen membagikan sembako sepuluh paket kepada warga yang sedang memanen padi.

Pembagian paket sembako diharapkan dapat sedikit membantu perekonomian masyarakat pascapandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kebumen, Teguh Yuliyono, kepada koranbernas.id menjelaskan, alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Kebumen tahun 2023, hanya dua jenis pupuk, yakni pupuk Urea sejumlah 21.500 ton dan pupuk NPK 14.000 ton.

Alokasi pupuk sebanyak itu hanya mencukupi separuh kebutuhan pupuk di kabupaten tersebut. "Alokasi pupuk subsidi mencukupi 60 persen kebutuhan, pupuk NPK mencukupi 40 persen kebutuhan petani," kata Teguh.

Alokasi pupuk subsidi, lanjut dia, berdasarkan anggaran subsidi pupuk yang sudah ditentukan Kementerian Keuangan. Anggaran itu dibagikan kepada kabupaten/kota oleh pemerintah provinsi. (*)