Petani Lebih Untung Jual Gurami ke PNS, Selisih Rp 8.000

Petani Lebih Untung Jual Gurami ke PNS, Selisih Rp 8.000

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Pembubidaya ikan gurami di Kecamatan Bonorowo Kebumen punya cara tersendiri memasarkan hasil panennya menjelang Lebaran Idul Fitri 1441 H sehingga harganya lebih baik.

Kelompok pembudidaya gurami tidak menjual ke pedagang ikan melainkan ke Pegawai Negeri Sipil (PNS). Harga jualnya lebih tinggi dibanding dijual ke pedagang ikan, sehingga lebih menguntungkan.

“Dijual kepada pedagang gurami hidup laku Rp 35.000 per kg,  dijual ke kantor-kantor laku Rp 43.000, ada selisih harga Rp 8.000,“ kata Budiyono, Kepala Bidang Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Kebumen kepada koranbernas.id, Rabu (20/5/2020).

Harga jual gurami tahun ini lebih rendah dibanding Lebaran tahun lalu. “Kami membantu memasarkan ke kantor-kantor dengan  sosial media,” kata Budiyono.

Pandemi Covid-19, menurut  Budiono, menjadi salah satu penyebab harga  gurami tidak  sebaik lebaran tahun lalu.  Sejumlah usaha kuliner ikan air tawar menutup usahanya sehingga permintaan gurami menjelang lebaran tahun ini tidak sebanyak  tahun lalu.

Saat ini pembudidaya gurami  di Bonrowo sedang panen. Mereka  mendapat modal usaha dari dana hibah APBD Kabupaten Kebumen tahun anggaran 2020.

Dana hibah yang diberikan kepada tujuh kelompok tani pembudidaya gurami itu nilainya mencapai Rp 509 juta. (sol)