Pesan Muhammadiyah untuk Partai Ummat

Pesan Muhammadiyah untuk Partai Ummat

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA --  Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Yogyakarta memberikan pesan khusus untuk seluruh kader Partai Ummat, terutama yang tinggal di Yogyakarta sebagai ibukota organisasi persyarikatan Muhammadiyah.

Pesan itu disampaikan langsung Wakil Ketua PWM DIY, Prawoto, mewakili Ketua PWM DIY Gita Danu Pranata yang berhalangan hadir saat acara pelantikan pengurus DPW Partai Ummat DIY dan DPD Partai Ummat se-DIY, Minggu (19/12/2021), di Hotel Satyagraha Yogyakarta.

“Kalau Partai Ummat ingin melawan kezaliman dan menegakkan keadilan maka harus istikomah,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Dari pengalamannya belajar langsung kepada Amien Rais yang kemudian mendirikan Partai Ummat, Prawoto menyampaikan dirinya memperoleh pelajaran bahwa istikomah itu mencakup tiga hal yaitu memiliki pemahaman tentang Islam, bertanggung jawab serta punya daya tahan alias tahan banting.

“Tiga ini pegangan penting. Partai Ummat sebagai partai Islam harus memegang pemahaman tentang Islam. Organisasi itu nafasnya adalah rapat dan darahnya adalah dana. Menghadapi apapun pegangannya harus ikhlas lillali taala. Ikhlas bukanlah penampilan,” ujarnya. Seisi ruangan pelantikan menyambutnya betul…betul...

Pelantikan diawali pembacaan Ayat Suci Al Quran dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya disambung Mars Partai Ummat. Sedangkan Surat Keputusan (SK) Pelantikan DPW Partai Ummat DIY dibacakan oleh Wakil Ketua DPP Partai Ummat,  Nazarudin. Selanjutnya dilakukan penandatanganan ikrar pelantikan oleh Ketua Umum DPP Partai Ummat Ridho Rahmadi dan ketua-ketua DPW serta DPD.

Dilantik pula Majelis Pengawas Partai. Tampak hadir di kursi undangan Wakil Ketua Majelis Syura DPP Partai Ummat, MS Kaban. Terlihat pula mantan Wakil Walikota Yogyakarta HM Syukri Fadholi maupun tamu undangan lain mewakili Persis, PII, Majelis Mujahidin dan sejumlah tokoh.

Mereka yang dilantik sepakat menegakkan Islam rahmatan lil alamin demi mewujudkan Indonesia negeri yang aman, damai dan adil untuk kesejahteraan rakyat serta tetap di dalam jamaah yang kuat dalam bingkai NKRI.

Ketua DPW Partai Ummat DIY Dwi Kuswantoro dalam pidato politiknya menyatakan partainya siap bekerja sama dengan komponen lain. Dia juga menyoroti angka kemiskinan di DIY pada akhir 2020 mencapai 12,89 persen, setahun sebelumnya sekitar 11 persen.

“Turunnya tidak signifikan. DIY mendapatkan Danais Rp 1,3 triliun. Insyaallah 2024 bersama komponen umat Islam kita masuk parlemen untuk memastikan keistimewaan DIY menjadi keistimewaan bagi semua warga DIY,” ujarnya.

Menurut dia, pelantikan hari itu sangat istimewa karena bertepatan dengan Hari Bela Negara. Seraya meminta dukungan dari Muhammadiyah, Aisyiyah dan komponen lainnya, Partai Ummat siap mengusung bupati dan walikota pada 2024.

Sedangkan Ridho Rahmadi mengatakan dengan niat dan ikhtisar yang kuat insyaallah pertolongan Allah SWT datang dari segala penjuru. “Perjuangan kita harus satu padu,  tidak boleh bercerai berai. Tidak mungkin Partai Ummat sendiri dan tak mungkin Muhammadiyah sendiri,” ucapnya.

Ridho menyatakan Partai Ummat yang lahir di Yogyakarta dengan mengusung konsep politik adiluhung akan menjadi transformasi bagi penegakan hukum dan keadilan di Indonesia demi terwujudnya negeri baldatun thayyibatun warrabun ghafur.

Politik adiluhung seperti di dalam buku Pak Amien Rais adalah sadar bahwa jabatan adalah amanah untuk kemaslahatan ummat, jangan disalahgunakan untuk kepentingan pribadi,” tandasnya. (*)