Penuhi Permintaan Pasar, Untoro-Wahyudi Menyiapkan 600 Titik Peternakan Domba
Tidak mudah membentuk entrepreneur, namun pasangan ini berani meluncurkan. Ini program yang sangat hebat.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul, Dr Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro Hadi melakukan launching program Satu Desa Satu Entrepreneur untuk sektor peternakan domba, sektor Industri Rumah Tangga Pangan dan Koperasi Bolonemase Berdikari, Minggu (10/11/2024) sore, di Dusun Serut Kalurahan Palbapang Kapanewon Bantul.
Tampak hadir pasangan calon yang diusung PAN dan PBB tersebut, Kuat Hemawan Santoso selaku Koordinator Nasional Bolonemase, 100 anggota perwakilan Bolonemase dan masyarakat pelaku UMKM sebanyak 500 orang.
Bintoro selaku ketua panitia acara mengatakan baru pertama kali Bolonemase ada acara seperti ini. Yakni pemberdayaan dengan menyediakan kandang kelompok yang nantinya akan digunakan untuk peternakan domba.
"Kami percaya pada Paslon Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro Hadi bisa memimpin Bantul dan menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui program ini. Tidak mudah membentuk entrepreneur, namun pasangan ini berani meluncurkan. Ini program yang sangat hebat,” tandasnya.
Relawan besar
Kuat Hermawan Santoso mengatakan sekarang adalah bulan-bulan sibuk penuh kegiatan karena bolonemase merupakan relawan besar dan mampu mengusung Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.
“Biasanya saya tidak hadir saat kampanye tapi saat ini saya hadir karena semata-mata gagasan Paslon Untoro-Wahyudi senafas dengan program Bolonemase," ujarnya.
Bolonemase, lanjutnya, adalah relawan anak muda yang 80 persen berbasis pedesaan. Selain peternakan dan penggemukan ternak, Bolonemase akan mengadakan pelatihan pembuatan maggot dalam waktu dekat. Karena memang ini penting sebagai bagian pengolahan sampah dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Calon Bupati Untoro Hariadi mengatakan perjalanannya untuk maju Pilkada Bantul bukanlah perkara mudah. "Sungguh tidak ada orang yang menduga kami berdua hadir di dalam percaturan Pilkada Bantul 2024. Semua karena kuasa Tuhan YME dan juga pertolongan-Nya melalui Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) sehingga kami bisa mendaftar sebagai pasangan calon,” katanya.
Kiai sepuh
“Jujur harus kami akui, kami berangkat dari dhawuh para kiai sepuh khususnya dari para kiai Pondok Krapyak, bahwa kami berdua mendapatkan arahan dan akhirnya mendapatkan dorongan restu dari para sesepuh untuk maju kontestasi," tambahnya.
Menurut dia, aspirasi rakyat Bantul sekecil apapun harus didengarkan maka melalui Mahkamah Konstitusi, Allah SWT mendengar itu dan bersama Wahyudi dirinya sedang berproses menuju puncaknya pada 27 November 2024.
Hingga kini, dukungan terus datang mengalir dari berbagai pihak termasuk perguruan tinggi dari para guru besar yang turut menyumbangkan pemikiran dan gagasan agar Bantul mengalami akselerasi sehingga bisa mengejar ketertinggalan.
"Semoga juga akan mampu memenuhi harapan baru bagi seluruh rakyat Bantul yaitu terjadinya pembaruan dan terjadinya transformasi pengetahuan baru bagi masyarakat Bantul. Tidak saja pada ranah politik tetapi dari sendi-sendi kehidupan yang lain. Sehingga pada saatnya nanti Untoro-Wahyudi bisa mengantarkan seluruh warga Bantul menjadi warga yang mandiri ke depan. Salah satunya adalah program yang saat ini kami luncurkan,” kata Untoro.
600 kandang
Selain itu, juga target mewujudkan 600 kandang se-Kabupaten Bantul dan harapan baru munculnya enterpreneur-enterpreneur baru di Kabupaten Bantul.
Wahyudi Anggoro Hadi menambahkan untuk pemberdayaan, secara gampangnya nanti warga masyarakat akan mereka himpun dalam koperasi dan perlu simpanan pokok dan wajib.
Jika Bolonemase bisa merekrut anggota maka jadi modal sosial dan menjadikan desa sebagai pusat ekonomi baru.
"Lalu kita gandeng pihak ketiga untuk kerja sama mulai operasional kandang, pengadaan ternak dan kebutuhan lain. Bolonemase yang menyediakan lokasi kandang. Koperasi dan peternakan akan dikelola dan pada saatnya 70 persen pendapatan diberikan pada pemilik modal dan 30 pada masyarakat. Tiap kandang butuh tiga tenaga kerja, maka akan ada penyerapan tenaga kerja," katanya.
Kebutuhan kuliner
Bantul, lanjut Wahyudi, dalam sehari butuh 600 sampai 700 ekor domba untuk kebutuhan kuliner karena memang Bantul khususnya wilayah Pleret terkenal dengan sate kambing.
Peternak Bantul belum bisa mencukupi sehingga yang didatangkan dari luar DIY. Untuk menyediakan bahan baku kuliner akan dibuka 600 titik kandang dengan minimal setiap kandang 100 ekor domba.
"Ini membangun kemandirian ekonomi lokal. Mari jadikan Bantul sebagai ruang hidup yang layak. Jangan ada warga Bantul yang keleleran," tandasnya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat halal bagi 120 UMKM di Bantul. Diserahkan pula kartu anggota Koperasi Bolonemase Berdikari. (*)