Pengusaha UKM Istimewa Disiapkan untuk Memulihkan Ekonomi

Pengusaha UKM Istimewa Disiapkan untuk Memulihkan Ekonomi

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Indonesia Council For Small Business (ICSB) DIY, organisasi pembina UMKM, sedang menyiapkan program Pengusaha UKM Istimewa. Program ini digulirkan dalam rangka pemulihan ekonomi pascapandemi.

"UMKM di DIY terus bertumbuh walau dalam masa pandemi. Namun tidak jarang juga yang berhenti di tengah jalan tidak meneruskan untuk berkarya kembali karena banyaknya kendala dan keterbatasan, ini yang jadi perhatian kami," ungkap Andityas Bima Prasatya, Sekretaris Umum ICSB DIY, usai  Pelatihan Kewirausahaan Siap Ekspor di Yogyakarta, Sabtu (19/2/2022).

Menurut Satya, Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Yogyakarta mencatat pada tahun 2021 ada lebih dari 3.000 pelaku UMKM. Mereka sebenarnya memiliki potensi ekspor dan membawa produk Yogya ke pasar dunia.

ICSB DIY berupaya membina UMKM melalui program Pengusaha UMKM Istimewa. Dengan demikian pelaku UMKM tidak hanya dapat go online namun juga bisa mengatur keuangan dengan baik.

Selain itu, juga siap menjadi juara kelas agar dapat tercipta UMKM naik kelas yang terencana dengan baik.

Direktur ICSB DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara mengungkapkan, dalam program tersebut ICSB menggandeng Pemerintah Daerah, Akademisi, Praktisi Usaha serta Komunitas UMKM yang siap ekspor.

Dengan demikian akan semakin banyak peluang dari mancanegara yang membuat pertumuhan bagi produk lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Salah satu komunitas yang bermitra dengan ICSB DIY yaitu komunitas Milenial Ekspor Yogya yang jumlahnya sudah sampai ratusan. Melalui program Pengusaha UKM Istimewa akan disiapkan pembinaan dan pendampingan agar pelaku usaha dapat mencapai tujuan bersama untuk go global," ungkapnya.

Untuk mengawali langkah tersebut putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X tersebut kembali melakukan pembinaan untuk masyarakat  agar dapat berkarya dengan Pelatihan Kewirausahaan Siap Ekspor.

Harapannya aksi nyata ini dapat menjadi alternatif peluang bagi usaha di daerah, agar bisa terus berdaya dalam kondisi yang masih belum jelas akibat pandemi melanda negeri. (*)