Pengelolaan Pantai Dewaruci Dituding Tanpa Koordinasi

Pengelolaan Pantai Dewaruci Dituding Tanpa Koordinasi

KORANBERNAS.ID,PURWOREJO--Kepala Desa (Kades) Jatimalang, Suwarto menuding Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Purworejo tidak melakukan koordinasi dalam pengelolaan Pantai Dewaruci atau Pantai Jatimalang.

"Kami menyayangkan Dinparbud tidak ada koordinasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes). Dari lebaran
yang dulu-dulu ada koordinasi dengan pariwisata, tetapi untuk tahun ini tidak ada keterlibatan," jelas Suwarto kepada wartawan, Senin sore (24/5/2021) dikawasan Pantai Jatimalang.

Menurutnya dengan adanya bencana seperti yang terjadi pada Senin (24/5/2021) maka tidak diketahui pihak yang harus bertanggungjawab. Saat ini penanganan keamanan Pantai Jatialang paska lebaran dari Polsek dari Koramil Purwodadi. Tetapi itu atas dasar perintah langsung dari atasan yaitu Kapolres Purworejo dan Dandim 0708 Purworejo.

"Saat kejadian yang menolong korban adalah nelayan dan warga sekitar. Harusnya dari Dinas Pariwisata ada koordinasi dengan muspika, dan dengan desa. Namun untuk tahun ini, sama sekali kita tidak diajak berembug atau koordinasi. Dulu pasca lebaran dalam kelola Pantai Jatimalang melibatkan dari desa, tim SAR, dari Polsek juga Koramil, kita duduk bersama untuk berembug, namun tahun ini tidak ada," keluh Suwarto yang juga merupakan Ketua Polosoro

Dia berharap, kedepan ada koordinasi dari Dinas Pariwisata dengan Muspika Kecamatan Purwodadi dan Pemdes Jatimalang dalam mengelola Pantai Dewaruci atau Pantai Jatimalang tersebut.

"Agar kalau ada masalah seperti ini (korban tenggelam) bisa segera ditangani," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Purworejo, Agung Wibowo AP mengatakan dalam pengelolaan selama lebaran untuk masalah protokol Kesehatan (prokes) sudah kita himbau terus melalui petugas di dilapangan.

"Himbauan prokes melalui pengeras suara yang terus kita putar. Kita juga sudah koordinasi dengan pihak- pihak terkait protkes seperti Dinkes, Satpol PP, Polsek dan Polres serta TNI.  Untuk menjaga agar tidak terjadi penumpukan dan mematuhi ketentuan PPKM 30 persen, kapasitas jumlah pengunjung kita lakukan buka tutup obyek dan sudah kita koordinasikan dengan Satpol PP dan Polsek," jelas Agung.

Menurutnya ketika jumlah pengunjung di dalam obyek ramai dan mendekati 30 persen dari kapasitas maka akan ditutup sampai dengan pengunjung di dalam keluar dari obyek. Setelah itu baru dibuka lagi.

"Sampai dengan pemantauan kami hari Minggu (23/5/2021-red) kemaren, jumlah pengunjung terbanyak 1 hari mencapai 5000 orang. Itupun pengunjung dari pagi sampai sore keluar masuk."

Kapasitas Pantai Dewaruci Jatimalang bisa mencapai 20 ribuan pengunjung. Sehingga pengunjung kita masih kurang dari 30 persen.

Kepala Dinparbud juga mengatakan adanya pengunjung yang mengalami musibah tadi siang kami ikut prihatin. Sampai dengan hari tadi kita masih terus mengadakan pemantauan di obyek-obyek wisata yang ada.

"Kami melihat masih cukup banyak warga yang mengunjungi obyek. Dari konfirmasi dengan petugas dilapangan terkait musibah tersebut, disampaikan oleh petugas bahwa anak-anak tersebut sudah diingatkan untuk tidak berenang di laut. Tadi kondisi pantai dalam keadaan agak sepi, petugas kami sedang melaksanakan bersih-bersih. Untuk posko gabungan sudah ada di menara. Akan kami evaluasi kembali terkait pengamanan yang ada di destinasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kembali," paparnya.(*)