Pengelola Obyek Wisata Kehilangan Pendapatan

Pengelola Obyek Wisata Kehilangan Pendapatan

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Kebijakan penutupan sementara destinasi wisata di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah sejak Kamis (19/3/2020) dikeluhkan pengelola, pelaku wisata maupun karyawan obyek wisata.

Pengelola obyek wisata kehilangan  pendapatan, sementara karyawan berkurang pengasilannya karena sistem pengupahan selain berupa gaji pokok ada uang harian yang besarnya tergantung hari masuk kerja.

Pancawati, pengelola sebuah tempat wisata di Kebumen  kepada koranbernas.id, Kamis (19/3/2020), mengatakan pihaknya mentaati surat Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kebumen untuk menutup sementara destinasi  wisata hingga perkembangan penanganan Covid-19 membaik.

Berdasarkan surat yang ditandatangani  Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kebumen, Azam Fatoni, pengelola destinasi wisata diminta membersihkan tempat wisata sesuai protokol kesehatan untuk pencegahan  penularan Covid-19, seperti penyemprotan disinfektan.

Pancawati mengungkapkan, tempat wisata yang dikelola keluarganya mempekerjakan 40 orang karyawan.  Manajemen mengambil kebijakan penggiliran hari masuk kerja. Jika tidak ditutup, seluruh karyawan bisa masuk setiap hari.

Kerugian lain dialami pengelola kantin yang sebagian warga sekitar tempat wisata. Ketika belum ditutup omzetnya ada yang mencapai Rp 1,5 juta per hari, terutama pedagang snak cilok. Ada beberapa pengelola kantin dengan jenis dagangan berbeda mengalami kerugian serupa karena tidak ada pembeli.

“Hari ini jadwalnya ada kunjungan rombongan sekolah karena ditutup maka dibatalkan,“ kata Pancawati mencontohkan kerugian yang dialaminya. Setiap hari rata-rata 1.000 orang berkunjung, sebagian besar rombongan sekolah. (sol)