Pemuda Harus Melek Politik dan Tegas Menolak Politik Uang

Ada kekhawatiran dari FPMI DIY mengenai apatisme anak muda terhadap partai politik.

Pemuda Harus Melek Politik dan Tegas Menolak Politik Uang
FPMI DIY menggelar diskusi publik sekaligus deklarasi menolak politik uang, kampanye hitam dan hoaks. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) DIY menggelar diskusi publik sekaligus deklarasi menolak politik uang, kampanye hitam dan hoaks.

Dalam rilis ke redaksi koranbernas.id, Koordinator FPMI DIY, Herry Fahamsyah MIP, Jumat (17/11/2023),  mengatakan diskusi telah dilaksanakan sehari sebelumnya di  Kota Yogyakarta.

Diskusi bertema Jangan Apatis! Saatnya Pemuda Melek Politik itu dihadiri narasumber lurah muda serta  akademisi. Acara itu diikuti seratus peserta muda dari kalangan partai politik, karang taruna dan komunitas lokal. Diskusi berlangsung secara interaktif selama tiga jam.

Para narasumber memberikan perspektif mengenai pengalaman dan teori seputar penyelenggaraan pemilu dan proses demokrasi di Indonesia.

Peserta dengan berbagai latar belakang menyambut baik gagasan dan optimisme untuk memperbaiki demokrasi di Indonesia. Namun begitu, pemuda tetap harus bekerja lebih keras untuk mempengaruhi lebih banyak kaum muda peduli dengan isu demokrasi.

Peserta diskusi yang diselenggarakan FPMI DIY. (istimewa)

Ada kekhawatiran dari FPMI DIY mengenai apatisme anak muda terhadap partai politik. "Maka kami memastikan jika FPMI akan mengupayakan regenerasi dalam partai politik agar lebih banyak anak muda mendapatkan ruang untuk turut mewarnai pengambilan kebijakan publik," kata politisi PAN tersebut.

“Kami berharap tidak ada lagi kaum muda yang apatis. Kini saatnya pemuda harus 'melek' politik. Jangan sampai sesama kaum muda justru saling menjatuhkan. Misalnya, mengejek pemuda yang berniat mengikuti kontestasi di pemilu justru di-bully sebagai calon tikus berdasi,” lanjutnya.

Indonesia yang kini terlilit jaringan oligarki memerlukan kekuatan kaum muda untuk bergandengan tangan melawan kekuasaan yang tidak memihak pada rakyat. Perlawanan tersebut utamanya dilakukan dengan menolak politik uang.

“Dengan menolak praktik politik uang, kampanye hitam, dan penyebaran hoaks, sesungguhnya kita sedang melawan jaringan oligarki. Sebab, mereka yang hendak melanggengkan kekuasaan kelompok tertentu tak pernah sanggup mengelola politik gagasan yang berintegritas,”  kata Herry.

Forum diskusi dan deklarasi ini diharapkan menjadi ruang para pemuda di DIY untuk membentuk jaringan dalam agenda menciptakan pemilu yang bersih, damai dan berintegritas.

FPMI DIY bukan hanya bergerak mempengaruhi publik, namun juga aktif berkomunikasi dengan para pimpinan partai politik di DIY dan institusi-institusi penyelenggaraan pemilu agar kooperatif dalam upaya menciptakan pemilu bersih, damai dan berintegritas. (*)