Pemkab Sleman Komitmen Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia

Pemkab Sleman Komitmen Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia
Pemkab Sleman terus tingkatkan kualitas hidup lansia, terutama dengan Usia Harapan Hidup (UHH) yang cukup tinggi di Sleman. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Pemerintah Kabupaten Sleman memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2023 dengan mengusung tema “Lansia Terawat Indonesia Bermartabat” di Taman Lansia Ceria Bethesda Yakkum (TLC), Pakem, Sleman, Kamis (30/11/2023). Hal ini merupakan perhatian terhadap para lanjut usia (lansia) dan sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Wakil Bupati Sleman selaku Ketua Komisi Daerah Lansia Kabupaten Sleman yang diwakili oleh Asisten Sekertaris Daerah Bidang Administrasi Umum, Kunto Riyadi menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman senantiasa berkomitmen terhadap upaya peningkatan kualitas hidup lansia, terutama dengan Usia Harapan Hidup (UHH) yang cukup tinggi di Sleman. Berdasarkan data BPS DIY tahun 2022, UHH di Sleman mencapai 75 tahun.

“Sleman terus berupaya agar kualitas hidup, kesehatan, perekonomian, serta kemandirian para lansia berbanding lurus dengan UHH yang tergolong tinggi tersebut,” kata Kunto.

Kunto menekanan bahwa peran aktif lansia dalam mendukung pembangunan di Sleman masih sangat dibutuhkan. Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh lansia dapat menjadi tutor bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan yang semakin berat.

“Harapannya, lansia di Kabupaten Sleman tetap sehat fisik dan mentalnya, panjang umur, sejahtera, bahagia, dan tetap produktif. Dengan adanya acara ini semoga ke depannya akan terjalin kolaborasi, koordinasi, dan sinergi di antara berbagai pihak, guna membangun dan mengembangkan sistem peningkatan kesejahteraan lansia secara terintegrasi,” harapnya.

Feri Istanto, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Dinas Sosial Kabupaten Sleman, menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan selain untuk memperingati HLUN tingkat Kabupaten Sleman sekaligus menjadi wadah apresiasi dan penghargaan kepada para lansia di Kabupaten Sleman, khususnya kepada kelompok binaan Dinas Sosial Kabupaten Sleman yaitu kelompok lintas generasi di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Seyegan, Pakem dan Sleman.

“Peran lansia sendiri masih terpinggirkan, belum mendapatkan banyak peran sehingga perlu diberi ruang untuk ikut serta dalam perencanaan maupun pertisipasi dalam pembangunan, terutama dalam pembangunan kesejahteraan sosial,” ungkap Feri.

Dinas Sosial Kabupaten Sleman telah memberikan peluang bagi para lansia berupa memfasilitasi keberadaan komisi lansia, bantuan sosial untuk lansia miskin atau terlantar, bantuan alat bantu untuk lansia, dan penjaminan kesehatan bersama dengan BPJS.

“Dinas Sosial Kabupaten Sleman sudah melakukan penjaminan kesehatan terhadap lansia mencapai sekitar 95%. Bantuan sosial untuk lansia yang terlantar dan miskin sudah hampir menyeluruh dan pada setiap tahunnya semakin meningkat jumlahnya. Sehingga lansia yang berada di Kabupaten Sleman ketika sudah tidak produktif paling tidak kebutuhan dasarnya diusahakan sudah terjamin oleh Pemerintah Kabupaten Sleman,” tambah Feri.

Feri juga mengungkapkan adanya bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan dan sandang setiap bulannya. Syarat penerima bantuan yaitu bukan penerima pensiunan, jika terlantar kondisinya ahli waris atau anaknya sudah tidak memberikan penghidupan yang layak, serta masuk dalam daftar keluarga miskin dan rentan. (*)

 

Pemkab Sleman terus tingkatkan kualitas hidup lansia, terutama dengan Usia Harapan Hidup (UHH) yang cukup tinggi di Sleman. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Pemerintah Kabupaten Sleman memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2023 dengan mengusung tema “Lansia Terawat Indonesia Bermartabat” di Taman Lansia Ceria Bethesda Yakkum (TLC), Pakem, Sleman, Kamis (30/11/2023). Hal ini merupakan perhatian terhadap para lanjut usia (lansia) dan sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Wakil Bupati Sleman selaku Ketua Komisi Daerah Lansia Kabupaten Sleman yang diwakili oleh Asisten Sekertaris Daerah Bidang Administrasi Umum, Kunto Riyadi menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman senantiasa berkomitmen terhadap upaya peningkatan kualitas hidup lansia, terutama dengan Usia Harapan Hidup (UHH) yang cukup tinggi di Sleman. Berdasarkan data BPS DIY tahun 2022, UHH di Sleman mencapai 75 tahun.

“Sleman terus berupaya agar kualitas hidup, kesehatan, perekonomian, serta kemandirian para lansia berbanding lurus dengan UHH yang tergolong tinggi tersebut,” kata Kunto.

Kunto menekanan bahwa peran aktif lansia dalam mendukung pembangunan di Sleman masih sangat dibutuhkan. Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh lansia dapat menjadi tutor bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan yang semakin berat.

“Harapannya, lansia di Kabupaten Sleman tetap sehat fisik dan mentalnya, panjang umur, sejahtera, bahagia, dan tetap produktif. Dengan adanya acara ini semoga ke depannya akan terjalin kolaborasi, koordinasi, dan sinergi di antara berbagai pihak, guna membangun dan mengembangkan sistem peningkatan kesejahteraan lansia secara terintegrasi,” harapnya.

Feri Istanto, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Dinas Sosial Kabupaten Sleman, menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan selain untuk memperingati HLUN tingkat Kabupaten Sleman sekaligus menjadi wadah apresiasi dan penghargaan kepada para lansia di Kabupaten Sleman, khususnya kepada kelompok binaan Dinas Sosial Kabupaten Sleman yaitu kelompok lintas generasi di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Seyegan, Pakem dan Sleman.

“Peran lansia sendiri masih terpinggirkan, belum mendapatkan banyak peran sehingga perlu diberi ruang untuk ikut serta dalam perencanaan maupun pertisipasi dalam pembangunan, terutama dalam pembangunan kesejahteraan sosial,” ungkap Feri.

Dinas Sosial Kabupaten Sleman telah memberikan peluang bagi para lansia berupa memfasilitasi keberadaan komisi lansia, bantuan sosial untuk lansia miskin atau terlantar, bantuan alat bantu untuk lansia, dan penjaminan kesehatan bersama dengan BPJS.

“Dinas Sosial Kabupaten Sleman sudah melakukan penjaminan kesehatan terhadap lansia mencapai sekitar 95%. Bantuan sosial untuk lansia yang terlantar dan miskin sudah hampir menyeluruh dan pada setiap tahunnya semakin meningkat jumlahnya. Sehingga lansia yang berada di Kabupaten Sleman ketika sudah tidak produktif paling tidak kebutuhan dasarnya diusahakan sudah terjamin oleh Pemerintah Kabupaten Sleman,” tambah Feri.

Feri juga mengungkapkan adanya bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan dan sandang setiap bulannya. Syarat penerima bantuan yaitu bukan penerima pensiunan, jika terlantar kondisinya ahli waris atau anaknya sudah tidak memberikan penghidupan yang layak, serta masuk dalam daftar keluarga miskin dan rentan. (*)