Pembiayaan Syariah Pegadaian Tembus Rp 570 M

Pembiayaan Syariah Pegadaian Tembus Rp 570 M

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—PT Pegadaian, berhasil menyalurkan pembiayaan KUR Syariah sebesar Rp 570 miliar. Pembiayaan ini disalurkan melalui KUR Super Mikro, dengan plafon antara Rp 1 juta hingga Rp 10 juta per nasabah.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah mengatakan, di usianya yang masuk 100 tahun lebih, PT Pegadaian terus melakukan pengembangan dan inovasi layanan, tidak hanya fokus ke satu lini bisnis. Salah satu pengembangan ini adalah penyaluran produk KUR Syariah yang disalurkan pada sejak Juni 2022.

“Realisasi pembiayaan syariah terus berkembang. Saat ini ada rekening aktif nasabah KUR Pegadaian sebanyak 66.660 rekening,” papar Elvi, usai penandatanganan kerjasama dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (26/12/2022).

Melalui rilisnya, Elvi menjelaskan, realisasi pencairan pembiayaan syariah ini merupakan salah satu bukti bahwa Pegadaian sangat mendukung perkembangan dan kemajuan UMKM. Hal itu terlihat dari jenis nasabah, sektor, segmen layanan dan produk.

“Nasabah pegadaian 64% untuk kebutuhan produktif. Didominasi produk gadai, ada pula produk khusus ultra mikro yang telah berjalan dari 2005, baik konvensional maupun syariah, serta produk-produk pembiayaan lainnya,” terangnya.

Dengan hadirnya KUR menjadi salah satu layanan pegadaian, lanjutnya, hal ini akan memperluas alternatif pembiayaan UMKM tersebut sebagai program pemerintah.

“KUR bertujuan untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM, yang disalurkan melalui lembaga keuangan dan memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM,” jelasnya.

Tujuan tersebut, katanya, sangat relevan dengan misi PT Pegadaian yaitu menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan sebagai agen inklusi keuangan pilihan utama masyarakat. Dan juga memperluas jangkauan layanan UMKM melalui sinergi ultra mikro untuk meningkatkan proposisi nilai ke nasabah dan stakeholder.

Terkait kerjasama dengan UIN Sunan Kalijaga, Elvi menambahkan, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan “Keuangan Syariah Goes to Campus” dengan mengusung tema “Penerapan Circular Economy Berbasis Eco Finance”.

Dalam kegiatan itu, dilakukan pendirian laboratorium sosial eco finance dan circular economy serta penyerahan mesin pengolahan sampah di TPS Piyungan. Kegiatan tersebut dihadiri Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah, Pemimpin Wilayah Pegadaian XI Semarang, Endang Pertiwi, Kemenko Perekonomian Deputi I Asdep KIKS, Erdiriyo, dan perwakilan Pemprov DI Yogyakarta.

Elvi Rofiqotul Hidayah mengungkapkan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi sebagai salah satu kekuatan fundamental perekonomian. UMKM punya kemampuan untuk menyerap tenaga kerja relatif tinggi dan memiliki prospek yang sangat baik di masa depan.

“Keterlibatan UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat,” katanya.

Pemberdayaan UMKM di Indonesia merupakan salah satu komitmen pemerintah. Sebagai tulang punggung perekonomian nasional sekaligus sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19, UMKM harus diselamatkan dari keterpurukan.

Hal ini karena UMKM memegang peranan penting, dengan kontribusinya yang mencapai 61% dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 97% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

“Saat ini yang dibutuhkan oleh UMKM adalah penyaluran kredit untuk mencukupi kebutuhan permodalan,” ujarnya.

Di sisi lain, PT Pegadaian juga tetap memperhatikan lingkungan. Dikatakan, permasalahan lingkungan telah menjadi perhatian dan hal ini menjadi penting untuk mengembangkan penerapan Circular Economy berbasis Eco Finance.

“Sehingga tidak hanya perekonomian masyarakat yang tumbuh, namun kualitas hidup dan lingkungan pun sama-sama meningkat,” katanya.

Pegadaian menganggap hal tersebut sangat penting untuk dilakukan, dan dalam hal ini sangat mendukung UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam pelaksanaan program Pendirian Laboratorium Sosial Eco Finance dan Circular Economy.

“Semoga melalui kegiatan ini akan semakin mendukung perkembangan dan pertumbuhan masyarakat dan UMKM yang juga fokus terhadap lingkungan,” harapnya. (*)