Pembangunan Jalan Tol di Yogyakarta Menggunakan Strategi Baru

Pembangunan Jalan Tol di Yogyakarta Menggunakan Strategi Baru

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pembangunan jalan tol ruas Solo – Yogyakarta – YIA Kulonprogo yang menghubungkan jalur Trans Jawa Ruas Semarang – Solo, bakal dilakukan dengan pendekatan strategi baru. Langkah ini ditempuh, guna memperlancar konektivitas kegiatan transportasi masyarakat pengguna jalan tol. Dengan strategi baru ini, kegiatan di sektor industri, barang dan jasa menjadi semakin lancar, sekaligus memberikan dampak berlipat kegiatan ekonomi masyarakat.

Direktur Utama PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) Adrian Priohutomo, dalam siaran pers yang diterima koranbernas.id Sabtu (26/11/2022) menjelaskan, strategi baru membangun ruas jalan tol itu berdasarkan kajian yang matang. Antara lain, kata Adrian, kajian arus lalu lintas tiga kota Semarang – Solo – Yogyakarta.

Seperti diketahui PT JMM adalah Badan Usaha Jalan Tol yang mengelola ruas tol Solo-Yogyakarta-Bandara YIA Kulonprogo.

Adrian mengatakan, semula ruas tol Solo-Yogyakarta-Bandara YIA Kulonprogo dibagi menjadi tiga seksi. Seksi 1 ruas Kartasura-Purwomartani (42,37 km); Seksi 2 ruas Purwomartani-Gamping (23,42 km); dan Seksi 3 ruas Gamping- Bandara YIA (30,77 km). Dengan pendekatan strategi baru, pembangunan ruas tol itu diubah menjadi tahap I, II dan tahap III.

Pembangunan Tahap I meliputi Seksi 1 Kartasura-Purwomartani (42,37 km) ditambah sebagian dari Seksi 2.1 Purwomartani – Maguwoharjo (3,63 km) dan sebagian dari seksi 2.2 Trihanggo – Junction Sleman (3,25 km).

Pembangunan Tahap II meliputi Seksi 3 Junction Sleman – Bandara YIA Kulonprogo (38,57 km). Sedang pembangunan Tahap III meliputi yaitu Seksi 2 Maguwoharjo - Trihanggo (8,75 km).

Strategi baru itu untuk menghindari penumpukan arus keluar masuk tol di area Purwomartani dan agar memudahkan arus keluar masuk Yogyakarta via tol Yogyakarta – Bawen.

Adrian berharap, pentahapan pembangunan ini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin keluar masuk ke Yogyakarta. Selain itu Jalan tol ini nantinya dapat mendukung akses kelancaran lalu lintas menuju tiga Bandar Udara yaitu Yogyakarta International Airport di Kulonprogo, Bandar Udara Ahmad Yani di Semarang dan Adi Soemarmo di Solo sehingga selain dampaknya dalam bidang Perekonomian, Jalan Tol ini juga nantinya dapat meningkatkan akselerasi pengembangan pariwisata/destinasi wisata di ketiga kota tersebut.

Menurut Adrian, hingga kini progres konstruksi telah mencapai 47,26 % untuk seksi 1 paket 1.1, salah satu kegiatan yang sedang dilakukan adalah perkerasan jalan beton (rigid pavement) di STA 0+800. Sedangkan progres pembebasan lahan untuk seksi 1 paket 1.1 (Kartasura - Klaten) telah mencapai 75,33 % sedangkan untuk seksi 1 paket 1.2 (Klaten - Purwomartani) telah mencapai 35,37%. Rencana lokasi yang dilintasi oleh trase jalan tol ini di daerah Yogyakarta melewati tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Sleman (33,4 KM), Kabupaten Bantul (4,4 KM) dan Kabupaten Kulon Progo (0,3 KM), dengan fokus pembebasan lahan saat ini berada di daerah Purwomartani, kini telah mencapai sebanyak 5,55 %. Ditargetkan jalan tol ini tahap 1 dapat beroperasi di kuartal 2 tahun 2024. “Kami sangat yakin dan optimis dengan adanya Jalan Tol ini, semoga Jalan Tol ini dapat segera dinikmati oleh masyarakat luas, terutama warga Yogyakarta dan sekitarnya,” ujar Adrian. (*)