Pelukis Lukman Edi Pameran di Artotel, Karyanya Penuh Sindiran

Artspace menjadi alternatif baru bagi seniman maupun penikmat seni.

Pelukis Lukman Edi Pameran di Artotel, Karyanya Penuh Sindiran
Lukman Edi Santoso menjelaskan perihal karyanya yang dipamerkan di ArtSpace Artotel Suites Bianti Yogyakarta. (muhmmad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Lukman Edi Santoso memamerkan karya-karya lukisannya pada pameran bertajuk Mana Tahan di Art Space, Artotel Suites Bianti Yogyakarta. Pameran yang bisa disaksikan secara cuma-cuma ini berlangsung 8 September hingga 31 Oktober 2023.

Melalui karya yang disebutnya realis karikatural ini Lukman mencoba mendokumentasikan pemikiran estetis yang diperoleh saat sedang mencari sebuah inspirasi. Pandangan budaya konsumtif, flexing dan mental health kerap muncul memenuhi persoalan hidup manusia.

Mana Tahan diambil dari salah satu film Warkop DKI, pemilihan ini bertujuan sebagai makna sindiran satir sekaligus motivasi," kata dia saat membuka pameran, Jumat (8/9/2023).

Persoalan-persoalan sosial tersebut hanya sebagian kecil dari persoalan yang banyak orang pernah mengalaminya. Mana Tahan menjadi sebuah dialog dalam pergulatan ragam masalah tersebut dengan batas-batas kemampuan seseorang menyelesaikan masalahnya demi mencapai tujuan hidupnya.

ARTIKEL LAINNYA: Pameran Seni sebagai Ikon Pariwisita Yogyakarta

"Mana Tahan juga dapat diterjemahkan dengan batas keinginan untuk mempertahankan sesuatu yang diyakini," tambahnya.

Kurator sekaligus penulis, Karen Hardini, mengatakan karya-karya Lukman Edi Santoso banyak dipengaruhi oleh figur atau karakter fiksi maupun nonfiksi, superhero, film dan komik.

Figur tersebut dia pinjam, dalam tanda kutip, berikut popularitasnya masing-masing, lalu diubah dengan sedikit tambahan dan pengurangan dalam visualisasinya, dengan maksud untuk menyindir perilaku sosial, mental seseorang dan bahkan persoalan dalam diri seniman.

"Melalui visual figur-figur yang sudah populer di kalangan umum, tentu akan lebih mudah bagi audience untuk membaca pesan yang disampaikan," ujarnya.

ARTIKEL LAINNYA: Relasi Kuat Semarang dan Jogja di Masa Lalu dalam Pameran Upakarya Semarang

Marcomm Artotel Suites Bianti, Yusnie Azhari, mengakui karya yang terpasang di Artspace dan lobi membuat tempat tersebut menjadi semakin indah. Sebagai hotel bintang 5 di Yogyakarta, diharapkan pameran yang berlangsung dapat menjadi jembatan antara seniman dan para pecinta seni.

"Selain itu juga memperkenalkan karya mereka kepada tamu yang datang dan menginap di ARTOTEL Suites Bianti-Yogyakarta sehingga dapat dikenal secara luas baik nasional maupun internasional," ungkapnya.

Imant Setiawan selaku General Manager Artotel Suites Bianti Yogyakarta mengatakan, Artspace menjadi alternatif baru bagi seniman maupun penikmat seni yang ada di Jogja.

"Melalui Artspace, kami ingin berkontribusi mendukung para seniman dan memajukan industri seni Indonesia, khususnya di Yogyakarta, agar ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta dapat menjadi “rumah” bagi para seniman dan para pecinta seni kontemporer," harapnya. (*)