Patuhi Prokes, DKP Gelar Pameran Lukisan 5 Hari
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO--Pandemi Covid-19 tak menghalangi seniman untuk terus berkarya. Ada 28 perupa Purworejo menggelar Pameran Lukisan Ro Syawalan, di Sulthan Kopi and Eatery Purworejo, 18 hingga 22 Mei 2021.
Karya lukis dari 28 perupa tersebut, menghiasi ruang pamer sisi utara Sulthan Kopi and Eatery. Untuk pameran ini, pihak panitia sudah mengantongi izin dari Satgas Covid-19 Kabupaten Purworejo.
Layaknya sebuah pameran lukisan, tentu membutuhkan penonton sebagai penikmat. Tentu saja jumlah penonton pameran lukisan yang merupakan rangkaian kegiatan Syawalan Seniman Purworejo ini dibatasi, untuk memenuhi prokes yaitu diantaranya jaga jarak aman antar pengunjung dan tidak ada kerumunan. Bahkan, jam buka pun di batasi, pameran harus tutup pukul 22.00 WIB.
Melibatkan 7 komite seni yang masuk dalam tubuh organisasi DKP, event kali ini menjadi upaya untuk menjaga geliat kesenian sekaligus mengajak para seniman untuk tetap produktif berkarya, di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19.
Syawalan seniman resmi dibuka dengan simbolis pemecahan kendhi oleh Ketua DKP, Angko Setiyarso Widodo, di Halaman Sulthan Kopi & Eatrey Purworejo, Selasa (18/5/2021) sore. Peserta yang hadir dalam pembukaan pameran tersebut tidak lebih dari 50 orang dengan mematuhi prokes.
Prosesi pembukaan pameran ditandai dengan aksi lukis oleh sejumlah tokoh, antara lain Ketua DKP Angko Setiyarso Widodo, Asisten Administrasi dan Kesra Setda yang hadir mewakili Bupati Purworejo Pram Prasetyo Ahmad, Dandim 0708/Purworejo Letkol Inf Lukman Hakim, serta Kepala Dinparbud Purworejo Agung Wibowo AP. Juga pagelaran tari berjudul “Potret Pertiwi” oleh Komite Seni Tari menjadi pertunjukan pertama yang mengisi syawalan seniman.
Ketua Penyelenggara Syawalan Seniman, Hantoro Wibowo mengatakan, bahwa menggelar kegiatan dalam suasana pandemi saat ini penuh tantangan. Namun, sejumlah upaya ditempuh, khususnya pemenuhan standar protokol kesehatan demi terwujudnya kegiatan.
“Berbagai hal sudah kami konsultasikan dengan pihak terkait, khususnya Satgas Covid-19 sehingga semoga semua aman,” katanya.
Disebutkan, beberapa event kesenian telah dirancang DKP sedemikian rupa di tiga lokasi. Sebagian secara virtual, sebagian lain secara langsung atau live.
Di Sulthan Kopi sedikitnya ada 4 event utama yang berlangsung hingga Jumat (21/5/2021). Pameran Lukisan bertajuk “Purworejo Fine Art” yang menampilkan puluhan lukisan karya 28 seniman Purworejo digelar pada Selasa (18/5/2021) mulai pukul 16.35 WIB hingga malam, dan Rabu-Jumat (19-21/5/2021) mulai pukul 10.00 WIB hingga malam. Pentas Musik Lintas Genre digelar setiap malam hingga Jumat (21/5/2021) mendatang. Pada Jumat malam juga akan ditampilkan Pentas Sastra Panggung.
Lokasi kedua, yakni Warung Bogowonto, akan diisi dengan “Workshop Film” pada Rabu (19/5/2021). Kemudian untuk lokasi ketiga, yakni Pendopo Kutoarjo, akan diisi “Pentas Kethoprak” pada Jumat malam. Sementara pada hari terakhir, Sabtu (22/5/20210), akan dihelat 3 event sebagai penutup, yakni “Pemutaran Film”, “Pentas Tari”, dan “Pagelaran Wayang Kulit”.
“Semoga acara ini menjadi pembuka semangat para peserta acara untuk terus menghasilkan karya-karya yang luar biasa, serta melebarkan pintu rizki bagi para seniman Purworejo di tengah kondisi pendemi. Dan semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi masyarakat,” sebutnya.
Ketua DKP, Angko Setiyarso Widodo mengungkapkan, bahwa event kesenian rutin digelar DKP setiap tahun dengan tema dan kemasan berbeda-beda. Penyelenggaraan tahun ini disesuaikan dengan momentum Lebaran dan pandemi Covid-19.
“Tahun ini tahun yang luar biasa. Saya mengapresiasi kepada seluruh pengurus dan komite yang sudah kersa (bersedia) nyengkuyung (mendukung) terselenggaranya acara ini,” ungkapnya.
Menurutnya, alokasi dana ABPD untuk DKP terus mengalami penurunan. Namun, hal itu tidak menyurutkan DKP untuk terus berkiprah, karena memang tujuan organisasi DKP bukan semata untuk mencari APBD. Kondisi tersebut justru diharapkan mampu menjadi pelecut untuk mandiri.
“Saya juga mengajak teman-teman seniman untuk bisa mandiri dan berdikari. Banyak seniman asal Purworejo yang bisa sukses di luar daerah. Salah satunya pelukis Hanafi,” tandasnya.
Sementara itu, Drs Pram Prasetya Achmad memberikan apresiasi atas terselenggaranya Syawalan Seniman. Pasalnya, selama pandemi ini, nilai-nilai kemanusiaan yang tergerus akibat berbagai keterbatasan. Nilai-nilai itu dapat kembali dibangun melalui kesenian.
“Syawalan Seniman ini luar biasa. Di masa pandemi ini, seniman Purworejo tetap bisa menunjukkan eksistensinya. Bahkan selama lima hari ke depan bisa menampilkan berbagai seni budaya,” terangnya. (*)