Pakar UGM Ingatkan Pembangunan Pesat DIY

Pakar UGM Ingatkan Pembangunan Pesat DIY

KORANBERNAS.ID -- Peran Universitas Gadjah Mada (UGM) terhadap pembangunan DIY sering dikritik sangat minimalis oleh pihak tertentu. Hari ini Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (DGB - UGM) menjawab kritikan itu. DGB memberikan pemikiran dan pandangan terkait isu strategis nasional di wilayah DIY.

UGM sadar bahwa tanpa peran HB IX dan Keraton Yogyakarta, UGM mungkin tidak pernah ada. Dengan adanya kontribusi ini kita berharap agar pembangunan dan kebijakan yang dilaksanakan dan yang sedang direncanakan akan dapat memberikan kesejahteraan bagi bangsa dan masyarakat Yogyakarta.

Perubahan wajah Yogyakarta yang menjadi menghadap ke Selatan sesuai dengan Visi dan Misi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, bahwa Pantai Selatan menjadi Halaman Depan DIY dan Konsep Among Tani, Dagang Layar.

Disamping itu dengan dibukanya Pelabuhan Tanjung Adikarto selain sebagai Pelabuhan Pendaratan Ikan bagi nelayan di Pantai Selatan DIY, juga akan berubah/dan berkembang menjadi Pelabuhan bagi kapal-kapal besar.

Orientasi pembangunan ini apakah sudah dibarengi dengan sarana dan prasarana seperti infrastruktur, kesiapan kapal untuk beroperasi di Pantai Selatan hingga polisi air. Sebab dari pengalaman yang pernah ada, di Pantai Gesing di selatan Yogyakarta justru terjadi kasus human traficing dari Australia.

Lokasi bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) yang persis berbatasan langsung dan berada di sebalah timur wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah patut diduga bahwa akan menjadi sumber masalah dalam penanganan kejahatan dan keamanan. karena penanganan itu memerlukan koordinasi dari dua wilayah yang sangat mebutuhkan waktu dan kearifan penangannya.

"Bila kebijakan tidak dipikirkan dengan cermat maka akan berdampak ke masyarakat Yogyakarta, rakyat yang jadi korban," ujar Ketua DGB UGM, Prof. Koentjoro dalam seminar nasional 'Membangun Lingkungan Strategis dan Keamanan untuk Menciptakan Ketahanan DIY' di Kampus UGM, Rabu (28/8/2019) pagi.

Banyak studi menunjukkan bahwa perubahan sosial yang disebabkan karena dampak pembangunan, tidaklah selamanya memberikan manfaat, Apabila terjadi salah kebijakan bisa jadi pembangunan justru menyengsarakan kehidupan rakyat.

"Karena itulah DGB UGM mengajak, bagaimana kita harus mampu meminimalkan dampak negatif pembangunan dan mengoptimalkan dampak positif pembangunan itu," pungkasnya. (yve)