Ratusan Guru Penggerak Panen Hasil Belajar

BBGP DIY melaksanakan program di 10 Kabupaten/Kota di provinsi DIY dan DKI Jakarta.

Ratusan Guru Penggerak Panen Hasil Belajar
Penanggung jawab PGP Angkatan 9 dari BBGP DIY, Sri Wahyuni membuka Lokakarya Panen Hasil Belajar di Auditorium UST, Sabtu (27/4/2024). (yvesta putu ayu palupi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 719 guru di DIY mengikuti program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9. Dari jumlah tersebut, sebanyak 150 guru dari Kota Yogyakarta ikut ambil bagian dalam program Kemenristekdikti itu.

Penanggung jawab PGP Angkatan 9 dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY, Sri Wahyuni, dalam Lokakarya Panen Hasil Belajar di Auditorium UST, Sabtu (27/4/2024),  mengungkapkan Guru Penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian Kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kemendikbudristek. Tujuan Program PGP untuk memberikan bekal kepada guru menjadi pemimpin pembelajaran.

"Program ini menumbuhkembangkan potensi peserta didik dan aktif mengembangkan pendidik lainnya dalam mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila," jelasnya.

PGP didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan dengan menggunakan pendekatan andragogi. Kegiatan PGP dilaksanakan enam bulan dengan menggunakan metode pelatihan dalam jaringan (daring), lokakarya dan pendampingan individu.

Proporsi kegiatan terdiri 70 persen belajar di tempat bekerja (on-the-job training), 20 persen belajar bersama rekan sejawat dan 10 persen belajar bersama narasumber, fasilitator dan Pengajar Praktik.

ARTIKEL LAINNYA: Terbuka Peluang Lulusan Dokter UII Bekerja di Luar Negeri

Pada PGP Angkatan 9, BBGP DIY memperoleh tugas melaksanakan program di 10 Kabupaten/Kota yang berada di provinsi DIY dan DKI Jakarta dengan total sasaran 1.549 orang, dengan rincian 719 orang di DIY dan 830 DKI Jakarta.

Salah satu rangkaian kegiatan PGP adalah pendampingan kelompok yang sering disebut dengan Lokakarya yang dilaksanakan delapan kali dengan tema berbeda-beda. "Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan CGP untuk menjalankan perannya dan menjejaringkan CGP di tingkat kabupaten/kota," kata dia.

Kegiatan itu juga diharapkan menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh CGP. Selain itu meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di tingkat sekolah dan kabupaten/kota.

PGP Angkatan 9 sudah memasuki tahapan Lokakarya 7 yang merupakan Lokakarya terakhir dan yang paling besar dari sisi jumlah SDM yang terlibat.  Para guru menampilkan hasil belajar dan berbagi praktik, sebaai hasil aksi nyata mereka selama enam bulan mengikuti program PGP. "Sehingga terlihat dampak dan perubahan positif apa yang sudah terjadi baik secara individu CGP maupun kelas," ucapnya.

Kepala BBGP DIY, Adi Wijaya, melalui sambutan secara virtual mengungkapkan kolaborasi dan sinergi antara BBGP DIY, Dinas Pendidikan dan Baldikmen Kota Yogyakarta bersama dengan para GP yang notabene mereka adalah milik atau aset daerah, dinilai sangat penting.

"BBGP DIY berupaya melakukan peningkatan layanan pendidikan yang berkualitas dan merata. Di antaranya melalui pemberdayaan komunitas belajar yang ada melalui para penggerak kombel (guru penggerak) yang tentu dimotori para GP," tambahnya. (*)