Pabrik Garmen di Sleman Terbakar, 1.800 Karyawan Dirumahkan

Pabrik Garmen di Sleman Terbakar, 1.800 Karyawan Dirumahkan
Kebakaran pabrik garmen, PT MTG (Mataram Tunggal Garment) yang berada di Pedukuhan Balong, Kelurahan Donoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman pada Rabu (21/5/2025). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Kebakaran hebat melanda pabrik garmen, PT MTG (Mataram Tunggal Garment) yang berada di Pedukuhan Balong, Kelurahan Donoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman pada Rabu (21/5/2025). 
Informasi yang dihimpun, api kali pertama muncul sekitar pukul 02.30 WIB dini hari. Bahkan lebih dari 7 jam berselang, api belum padam.

Kasat-Pol PP Kabupaten Sleman yang membidangi Damkar Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterima dari rekan-rekan pemadam, proses pemadaman cukup lama karena akses masuk ke pabrik yang terbakar hanya bisa dimasuki oleh satu armada mobil pemadam. 

Di lokasi kejadian, belasan armada dikerahkan. Mereka berjibaku berusaha memadamkan api. Menurut Shavitri, "Laporan yang kami terima, sampai saat ini tidak ada korban jiwa. Kalau soal kerugian materi dan luasan pabrik yang terbakar belum, karena dari pihak manajemen belum memberikan pernyataan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sleman Sutiasih menjelaskan, karyawan harus dirumahkan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Lantaran kondisi yang belum kondusif. "Kami mendorong dilakukan secara bipartid. Jadi ada kesepakatan antara pekerja yang dirumahkan ini bagaimana hak dan ketentuannya perlu disepakati,” kata Sutiasih.

Dia berharap tidak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) total atas kejadian ini. Kalaupun terjadi hanya ada pengurangan saja. Selanjutnya, perusahaan dapat bangkit kembali dan beroperasi.

Apabila diizinkan manajemen, para pegawai juga akan difasilitasi untuk bisa mengikuti pelatihan maupun bekerja di tempat lain. Lalu ketika sudah beroperasi maka dapat kembali bekerja.

“Kalau terjadi PHK akan kami fasilitasi untuk mengaktifkan kembali BPJS Kesehatan selama tiga bulan dengan rekomendasi dinas kesehatan,” tambahnya.

Menurut Sutiasih, kebakaran ini tidak hanya berdampak pada 1.800 pegawai pabrik garmen ini. Namun, juga usaha kecil di sekitarnya. “Untuk pegawai tidak hanya dari warga Sleman. Banyak juga yang dari luar daerah,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa ikut prihatin atas kejadian ini. Di tengah kondisi banyak PHK justru terjadi kejadian kebakaran besar seperti ini.

"Mudah-mudahan kerugian bisa ditekan. Kami akan antisipasi masalah pemberhentian pegawai," kata Danang. (*)