Okupansi Hotel dan Restoran di Kulonprogo Mulai Membaik

Okupansi Hotel dan Restoran di Kulonprogo Mulai Membaik

KORANBERNAS.ID, KUONPROGO -- Geliat perekonomian yang didukung industrI pariwisata sangat dirasakan dampaknya pada Libur Idul Fitri 1443 H. Hal ini ditandai dengan naiknya omzet sejumlah usaha jasa pariwisata (UJP) di sektor hotel dan restoran yang tergabung di BPC PHRI Kulonprogo. Hal itu terungkap pada Syawalan di Rumah Makan Ingkung Mbah Karyo, Rabu (18/5/2022).

Ketua BPC PHRI Kulonprogo, RH Sumantoyo, mengatakan puncak transaksi di sektor UJP dirasakan pada libur Idul Fitri 1443 H. Okupansi hotel naik sangat drastis. Sektor restoran juga mengalami kenaikan yang signifikan meskipun masih di bawah sebelum terjadi pandemi Covid-19.

“Setelah terjadi pandemi Covid-19, selama dua tahun UJP, baik hotel dan restaurant di Kulonprogo, sangat terpukul dan mengalami kemunduran. Baru Lebaran di tahun ini geliat perekonomian sektor pariwisata sangat terasa meskipun belum seperti tahun-tahun sebelum pandemi,” katanya.

Sumantoyo menjelaskan, saat ini jumlah penumpang di Bandara YIA mengalami kenaikan. Setiap hari sudah mencapai angka 10.000 penumpang. Ini merupakan peluang bagus yang harus ditangkap oleh UJP di wilayah Kulonprogo.

“Tugas kita bersama pemangku kebijakan agar memberikan dorongan kepada para UJP di Kulonprogo agar mempersiapkan untuk melayani penumpang YIA, baik hotel dan restoran. Saat ini penumpang di YIA jarang sekali berkunjung di destinasi wisata maupun pusat kuliner di Kulonprogo,”jelasnya.

Sumantoyo menegaskan perlunya koordinasi antar asosiasi pariwisata, baik PHRI, Himpunan Pemandu Wisata Indonesia (HPI), maupun destinasi agar promosi bersama.

“Tanpa adanya kebersamaan, guyub sesarengan di antara anggota PHRI maupun asosiasi pariwisata lainnya, maka kesempatan ini akan terbuang dengan percuma,”tegas Sumantoyo.

Hal senada juga diungkapkan pengurus BPD PHRI DIY, Joko W, bahwa kekuatan PHRI saat ini adalah guyub sesarengan dan saling menguatkan agar dampak Covid-19 bisa segera teratasi.

“Sinergi atara PHRI dengan asosiasi lainnya, baik dari insan pariwisata maupun sektor lainnya, sangat diperlukan dalam menghadapi pandemi ini. Kebersamaan menjadi kunci dari keberhasilan menghadapi Covid-19 sehingga pemulihan perekonomian segera tercapai,” ungkap Joko.

Hadir dalam syawalan PHRI tersebut pengurus BPD PHRI DIY, BPC PHRI Sleman, BPC PHRI Gunungkidul, HPI Kulonprogo. (*)