Jual Motor Demi Bertahan Hidup, Komunitas Parkir Wisata Berharap Solusi dari Pemerintah
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir dua tahun membawa berdampak ke semua lini kehidupan. Dampak serupa dirasakan komunitas parkir wisata Ngabean Yogyakarta.
Dulu, tempat ini hampir setiap hari dipenuhi bus-bus wisata dari berbagai daerah. Tempat parkir ini menghidupi ribuan orang mulai dari pedagang, pemilik kios, tukang becak, juru pakir maupun kru angkutan suttle angkutan wisata Si Thole.
Sekarang, akibat sepinya wisatawan ada dari mereka yang terpaksa menjual sepeda motornya, demi bertahan hidup. Mereka pun berharap ada solusi dari pemerintah.
“Seluruh komunitas di kompleks Parkir Ngabean ini dulunya sangat bergantung dari geliat wisata Yogyakarta. Selama pandemi ini otomatis berhenti total. Kemarin sempat dibuka namun kembali lagi ditutup. Sebelah ini dulu penuh pedagang. Bisa kita lihat kosong sama sekali. Rekan-rekan yang di komunitas ini sangat butuh bantuan,” ungkap AKP Legowo Saputra, Kanit Direktorat Intelkam Polda DIY.
Di sela-sela pemberian bansos dari Polda DIY kepada elemen masyarakat seputar kompleks parkir Ngabean, Selasa (17/8/2021), dia menyampaikan sebagai bentuk kepedulian kepada mereka sekaligus bertepatan dengan momentum HUT ke-76 RI, Polda DIY memberikan bantuan paket sembako. “Semoga bantuan ini bermanfaat,” ucapnya.
Selain itu, Polda DIY juga memberikan dukungan operasional untuk kegiatan kemanusiaan. Terlihat satu unit ambulans milik komunitas itu bertuliskan Moslem Green Zone terparkir di tempat tersebut.
“Mereka fokus kegiatan sosial kemanusiaan. Kami dukung, harapan kami bisa menjaga situasi kamtibmas di Ngampilan ini kondusif. Mereka punya satu ambulans. Peralatan belum lengkap. Dengan dukungan sedikit bantuan operasional ini bisa membeli tandu,” ucapnya.
Mewakili rekan-rekan dari paguyuban, Andi Jatmika selaku ketua komunitas parkir Ngabean memberikan apresiasi kepada jajaran Polda DIY dan Polsek Ngampilan yang telah memberikan bantuan.
“Karena pandemi belum tahu kapan berakhir kita berharap ada solusi dari pemerintah buat kami agar nanti kegiatan di Ngabean ini, dan di parkiran lain, bisa dibuka, supaya perekonomian kami bisa berjalan lancar dan normal seperti sedia kala,” harapnya. (*)