Bupati Klaten Serahkan 1.977 SK Tenaga P3K Guru

Bupati Klaten Serahkan 1.977 SK Tenaga P3K Guru

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Bupati Klaten, Hj Sri Mulyani, menyerahkan SK kepada 1.977 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) guru, Kamis (19/5/2022). Penyerahan SK dan pelantikan berlangsung di tiga tempat terpisah yakni Pendopo Pemkab, Grha Megawati dan Gedung Sunan Pandanaran.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Klaten, Slamet, mengatakan 1.977 tenaga P3K guru tersebut merupakan hasil seleksi tahun 2021 yang dilaksanakan dalam dua tahap.

"Usai acara, SK (Surat Keputusan) langsung diserahkan kepada yang bersangkutan," kata Slamet di Grha Megawati Jalan By Pass Kelurahan Buntalan Kecamatan Klaten Tengah.

Slamet menambahkan, Kabupaten Klaten masih memiliki sisa kuota formasi tenaga P3K guru. Sebab total kuota yang disediakan panitia seleksi nasional (Panselnas) sebanyak 2.572 formasi guru.

"Total formasi yang dialokasikan untuk Kabupaten Klaten sebanyak 2.572 dan semuanya guru. Terdiri guru mapel (mata pelajaran), guru kelas, guru olahraga dan guru BK (bimbingan konseling) baik SD dan SMP. Rencananya akan ada tahap ketiga untuk memenuhi kuota yang belum terisi," ujar Slamet yang sehari-hari menjabat Sekretaris BKPSDM.

Sementara itu, Bupati Hj Sri Mulyani mengucapkan selamat kepada tenaga P3K guru yang telah dilantik dan diambil sumpah jabatannya.

"Saya berharap guru-guru yang dilantik menjadi PPPK ini menjadi lebih semangat melaksanakan tugasnya, serta membawa inovasi dalam proses mencerdaskan anak bangsa. Sehingga diharapkan membawa perkembangan positif di bidang pendidikan di Kabupaten Klaten," ujar bupati.

Terkait rencana rekrutmen tahap ketiga, bupati meminta guru K2 dan non-K2 yang belum berhasil lolos seleksi untuk mempersiapkan diri. Bupati juga berharap melalui proses seleksi tersebut tidak hanya membawa kesejahteraan guru, tapi juga bisa menghasilkan guru-guru terbaik.

"Saya berharap tahun ini masih ada (seleksi), karena memang belum semuanya terakomodir, khususnya yang K2 dan non-K2," katanya. (*)