Oksigen Habis, 33 Pasien Covid Meninggal di RSUP Dr Sardjito

Oksigen Habis, 33 Pasien Covid Meninggal di RSUP Dr Sardjito

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 terbesar di Yogyakarta, RSUP Dr Sardjito sempat mengalami kondisi memprihatinkan akibat kehabisan oksigen medis. Puluhan pasien mengembuskan nafas terakhir karena tidak tertolong lagi.

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, kepada awak media, Minggu (4/7/2021) siang, menyebutkan pihaknya telah berkirim surat ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemerintah daerah dan juga pemangku kepentingan di bidang kesehatan lainnya tentang kondisi kritis yang dialami rumah sakit itu.

“RSUP Dr Sardjito memang meminta dukungan kepada Menteri Kesehatan, Gubernur, Dewan Pengawas dan Dinkes DIY kaitannya ketersediaan oksigen menipis. Pada Sabtu (3/7/2021) kita sudah mendeteksi oksigen menipis,” ujar Banu.

Manajemen RSUP Dr Sardjito juga telah mengadakan pertemuan dengan vendor pemasok oksigen untuk menambah suplai. Namun, perusahaan pemasok hanya mampu mendistribusikan oksigen cair pada Minggu siang. Padahal, pasokan akan habis Sabtu sore sekitar pukul 18:00.

“Kami sudah bertemu dengan penyedia oksigen, supaya oksigen itu dapat segera terisi. Dalam diskusi tersebut, memang dijadwalkan hari ini (Minggu) baru datang, sehingga upaya-upaya (mencari oksigen) itu kita tempuh untuk mengatasi ini,” jelasnya.

Terkait pemberitaan yang menyebutkan 63 pasien meninggal dunia akibat tidak mendapat pasokan oksigen, Banu Hermawan meluruskan, jumlah tersebut merupakan akumulasi pasien yang meninggal selama satu hari terhitung sejak Sabtu pagi. Pasien yang meninggal akibat menipisnya pasokan oksigen dari catatan rumah sakit berjumlah 33 orang.

“Sedangkan yang meninggal pasca-oksigen sentral habis pukul 20:00 maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien. Dalam kondisi tersebut, semua pasien yang tidak tersuplai oksigen sentral tetap tersuplai menggunakan suplai oksigen tabung. Salah satunya bantuan dari Polda DIY sejumlah 100 tabung,” paparnya.

Endri Astuti selaku Koordinator Pelayanan RS Sardjito kepada media mengungkapkan stok oksigen yang habis hingga Sabtu sore, adalah stok oksigen cair yang menjadi bahan mentah bagi oksigen yang digunakan pasien.

Oksigen cair atau liquid tersebut sangat dibutuhkan rumah sakit demi melayani pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Tadi malam yang kami laporkan ke para pimpinan adalah suplai gas cair yang akan dimasukkan ke tangki Rumah Sakit Sardjito, kemudian ada pemrosesan, gas cair ini diubah menjadi udara yang akan dikonsumsi pasien,” jelasnya.

Namun oksigen khusus pasien juga perlahan-lahan menipis akibat lonjakan pasien Covid yang terus berdatangan.

“Selama pandemi Covid ini, pasien kita meningkat tajam. Dan dari peningkatan akhir-akhir ini, pasien dalam kriteria sedang sampai berat kebutuhan oksigennya meningkat sangat tajam di RSUP Dr Sardjito,” tandasnya. (*)