Nandur Srawung #11 Gerbang Dialog Antar Generasi Seniman di Yogyakarta

Ini bukan sekadar nostalgia tapi juga perayaan atas kesinambungan kreativitas lintas generasi.

Nandur Srawung #11 Gerbang Dialog Antar Generasi Seniman di Yogyakarta
Pameran Nandur Srawung #11 di Taman Budaya Yogyakarta. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pameran seni rupa tahunan Nandur Srawung (NS) #11 resmi dibuka di Galeri Taman Budaya Yogyakarta dengan tema WASIAT: Legacy yang menjembatani karya seniman senior dan kontemporer. Acara yang berlangsung hingga 28 Agustus ini menampilkan tujuh klaster periode seni rupa Indonesia dari 1945 hingga 2015.

"Taman Budaya Yogyakarta bangga menjadi tuan rumah Nandur Srawung #11. Acara ini tidak hanya memperkaya lanskap seni rupa kota kami, tetapi juga menjadi jembatan antara warisan seni masa lalu dan kreativitas kontemporer," ujar Dra. Purwiati, Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (15/8/2024).

Pameran mengetengahkan program unggulan Nandur Gawe, sebuah inkubasi yang mempertemukan seniman muda dengan kolaborator berpengalaman selama tujuh hari.

Sudjud Dartanto S Sn M Hum selaku kurator Nandur Srawung menjelaskan melalui tema WASIAT: Legacy dia ingin mengajak publik merefleksikan bagaimana warisan seni rupa Indonesia terus hidup dan berevolusi dalam karya-karya seniman masa kini. "Ini bukan sekadar nostalgia, tapi juga perayaan atas kesinambungan kreativitas lintas generasi," katanya.

Struktur pameran

Salah seorang kurator Nandur Srawung, Irene Agrivene, menambahkan tentang struktur pameran, pembagian ruang pameran menjadi tujuh klaster periode seni rupa Indonesia bertujuan untuk memberikan konteks yang kaya pada pengunjung. 

"Kami ingin mereka tidak hanya menikmati karya seni, tetapi juga memahami perjalanan panjang seni rupa Indonesia," ujarnya.

NS #11 juga menawarkan berbagai program partisipatif termasuk kelas Pengantar Sejarah Seni Rupa yang diadakan 19 Agustus. Bayu Adi Wijaya S Sn selaku Ketua Panitia NS menekankan aspek inklusif dari acara ini. Nandur Srawung #11 bukan hanya tentang pameran tapi juga tentang keterlibatan aktif publik.

Melalui program-program seperti Nandur Gawe, Srawung Sinau dan berbagai lokakarya, diharapkan dapat menciptakan pengalaman seni yang inklusif dan edukatif bagi semua lapisan masyarakat.

Gratis

Pameran dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, Dian Lakshmi Pratiwi SS MA.

Dalam acara pembukaan, juga dianugerahkan Lifetime Achievement Award dan Young Rising Artist Award kepada seniman yang telah berkontribusi signifikan dan seniman muda berbakat.

Nandur Srawung #11 terbuka untuk umum secara gratis pukul 11:00 hingga 21:00 setiap harinya. (*)