Meski Covid-19 dan Wereng Mengancam, Stok Pangan Desa Bulurejo Dipastikan Aman

Meski Covid-19 dan Wereng Mengancam, Stok Pangan Desa Bulurejo Dipastikan Aman

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Upaya Pemerintah Desa Bulurejo, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten dalam rangka menjaga ketersediaan pangan di wilayahnya patut diapresiasi dan ditiru. Pasalnya, di tengah ancaman hama wereng yang merebak dan virus Corona yang mewabah, ternyata tetap saja bisa menjaga produksi pangan.

Upaya menjaga ketahanan pangan tersebut dilakukan dengan menanam padi di areal persawahan yang dimiliki. Tentunya bekerjasama dengan kelompok tani, petani, penyuluh pertanian dan Babinsa.

Keberhasilan tersebut diwujudkan dengan kegiatan panen padi yang dikelola Kelompok Tani (Klomptan) Sri Rejeki Bulurejo. Panen dipimpin langsung Camat Juwiring, Herlambang Jaka Santosa. Tampak mendampingi penyuluh pertanian, kepala desa dan Babinsa setempat.

"Di tengah suasana siaga Covid-19, kita berupaya membuat suasana tenang. Khususnya stok pangan dari hasil panen. Biarpun ada wereng, ternyata hasil panen masih bagus," kata Herlambang Jaka Santosa.

Di sela-sela memimpin panen padi Klomptan Sri Rejeki, Herlambang menjelaskan luas hamparan sawah Bulurejo ada 47 hektar dan yang dipanen 20 hektar. Produksi rata-rata 6,8 ton per hektar dengan harga gabah setingkat GKP (Gabah Kering Panen) di sawah Rp 4.400/kilogram.

Keberhasilan ini, ujar mantan Kabag Humas itu, merupakan hasil kerja keras dan cerdas kelompok tani, PPL, Babinsa, dalam rangka mempersiapkan pangan di tengah ancaman Covid-19.

Hasil yang diperoleh Klomptan Sri Rejeki membuktikan ketersediaan pangan di wilayah Desa Bulurejo aman dan tidak terganggu. Hal ini bisa dicapai berkat kerja keras semua pihak. Keberhasilan ini hendaknya bisa ditiru kelompok tani lainnya.

Wilayah Kecamatan Juwiring dikenal sebagai salah satu penyangga pangan Kabupaten Klaten. Pasalnya, lahan pertanian di wilayah itu sangat luas dan hasil panenan juga banyak.

Hanya saja di beberapa desa saat ini tengah terjadi serangan hama wereng dan pemerintah desa bersama kelompok tani, penyuluh pertanian, bersama-sama menggelar kegiatan pengendalian dengan melakukan penyemprotan.

Seperti yang dilakukan Kelompok Tani Rahayu Desa Kenaiban. Selain hama wereng, organisme penggerek tanaman (OPT) juga menyerang tanaman padi milik petani di desa itu. Upaya untuk mengatasinya dengan gerakan pengendalian secara bersama-sama meski di tengah siaga Covid-19. (eru)