Menyukuri Anugerah Alam dengan Melepas Burung Trucukan dan Derkuku

Menyukuri Anugerah Alam dengan Melepas Burung Trucukan dan Derkuku

KORANBERNAS.ID -- Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), Jumat (22/11/2019), di Jurugan, Bangunkerto, Turi. Peringatan HCPSN ini diawali penanaman pohon serta pelepasan burung Trucukan dan Derkuku oleh Kepala DLH Kabupaten Sleman bersama Muspika Kecamatan Turi dan perangkat Desa Bangunkerto.
 

Kepala DLH Kabupaten Sleman, Dwi Anta Sudibya, menjelaskan HCPSN diselenggarakan untuk meningkatkan kepedulian, perlindungan pelestarian puspa dan satwa nasional. Menurutnya tidak mudah membangun kesadaran dan membentuk kecintaan masyarakat pada puspa dan satwa agar keanekaragaman hayati tetap lestari.
 

“Untuk membangun kepedulian ini, peringatan HCPSN 2019 mengangkat tema Membangun Generasi Milenial Cinta Puspa dan Satwa Nasional Untuk Indonesia Unggul,” kata Dibya.
 

Menurutnya Kabupaten Sleman memiliki keanekaragaman sumber daya alam hayati yang cukup banyak, mencapai 150 ribu spesies flora dan fauna. “Sudah selayaknya anugerah ini kita syukuri, dikelola dan dimanfaatkan secara bijaksana dan sebaik-baiknya untuk kemakmuran warga Kabupaten Sleman,” tuturnya.
 

Sementara Sekda Sleman, Sumadi, mengatakan upaya untuk mencintai puspa dan satwa dapat diupayakan sejak dini. Salah satunya dapat dilakukan dengan memperkenalkan keberadaan aneka puspa da satwa kepada anak-anak.
“Dengan mengenal puspa dan satwa sejak dini diharapkan akan tumbuh rasa cinta dan rasa memiliki serta tumbuh kesadaran dan semangat untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan,” ujarnya.

 

Sumadi juga mengajak mencintai puspa dan satwa dimulai dari diri sendiri. Diantaranya dengan tidak mencemari atau merusak habitat puspa dan satwa, seperti tidak membuang sampah sembarangan serta menggunakan produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
 

Dalam peringatan HCPSN 2019 ini DLH Kabupaten Sleman juga menyerahkan berbagai hadiah kejuaraan seperti perintis lingkungan hidup, penyelamat lingkungan hidup, pembina lingkungan hidup, cerdas cermat lingkungan hidup tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK, pembuatan film dokumenter bidang lingkungan hidup, evaluasi adiwiyata, evaluasi pondok pesantren berwawasan lingkungan dan program sanitasi award. (eru)