Menyaksikan Pacuan Kuda Kepang, Olahraga Kesenian Khas Sleman

Menyaksikan Pacuan Kuda Kepang, Olahraga Kesenian Khas Sleman

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Kalurahan Sendangarum menggelar perlombaan pacuan kuda kepang.

Acara bertajuk Pacuanku DxPang itu berlangsung di Joglo Wisata Daratan 3, Kalurahan Sendangarum Kapanewon Minggir, Selasa (20/12/2022).

Kepala Dispora Sleman, Agung Armawanta, menjelaskan kegiatan ini merupakan salah satu upaya Dispora Sleman memperkenalkan olahraga tradisional pacuan kuda kepang yang hanya ada di Sleman.

“Kegiatan ini untuk memperkenalkan olahraga tradisional pacuan kuda kepang, yang memang telah memiliki hak paten, lomba sport tradisional ciri khas di Sleman,” ungkap Agung.

Pacuan Kuda Kepang merupakan perpaduan olahraga dan kesenian yang dikembangkan oleh Dispora Sleman sejak tahun 2018 dan telah dipatenkan sejak tahun 2019 sebagai salah satu olahraga kesenian khas kabupaten tersebut.

Olahraga ini dimainkan secara sederhana, peserta dibagi beregu dengan anggota regu 2-3 orang. Setiap peserta menaiki kuda kepang dengan jarak tempuh 45 meter yang dibagi menjadi empat area.

Begitu lomba dimulai, peserta tebar pesona dengan menampilkan tarian hiburan seperti pentas seni jathilan di area pertama (sepuluh meter pertama), sambil menunggu aba-aba dari panitia.

Setelah itu, panitia akan memberikan tanda untuk peserta bisa memulai berlari dengan gaya berkuda kepang, sambil melewati tiga rintangan, masing-masing setinggi 10 cm, 20 cm dan 30 cm.

Selanjutnya, para peserta melewati rintangan setinggi 1,5 meter dengan menengadah ke atas, sebelum kemudian berlari secepat mungkin sampai garis finish.

Agung menjelaskan permainan ini didesain secara sederhana sebagai salah satu pelengkap hiburan wisata.

“Lomba pacuan kuda kepang ini diharapkan dapat dikembangkan menjadi salah satu hiburan wisata yang khusus ada di Sleman. Nanti kalau ada turis, wisatawan bisa bermain dengan cara sederhana. Masyarakat bisa sehat, bugar, serta ekonomi-nya jalan,” jelas Agung.

Agung menambahkan, permainan ini akan terus dikembangkan oleh sehingga menjadi ciri khas Sleman. Harapannya bisa digelar setiap kegiatan seperti 17-an maupun acara di kampung wisata.  Anak-anak, pemuda maupun orang tua bisa ikut bermain. (*)