Memperingati Hari Bumi, KAI Bandara Pertegas Komitmen Masa Depan Berkelanjutan
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April, KAI Bandara atau KA Railink menegaskan komitmennya dalam mendukung pelestarian lingkungan. Di antaranya melalui berbagai inovasi berkelanjutan di sektor transportasi publik.
Tahu ini, peringatan Hari Bumi Internasional 2025 mengusung tema 'Our Power, Our Planet' Tema ini mengajak seluruh masyarakat dunia untuk bersatu dalam mendorong peningkatan pemanfaatan energi terbarukan hingga tiga kali lipat pada tahun 2030.
“Hari Bumi menjadi momentum penting dan pengingat bagi kita semua akan tanggung jawab bersama dalam menjaga keberlangsungan bumi,” papar Manajer Komunikasi Perusahaan PT Railink, Ayep Hanapi dalam keterangannya di Yogyakarta, Rabu (23/4/2025).
Menurut Ayep, KAI Bandara memperkuat inisiatif keberlanjutan lingkungan dengan menghadirkan fasilitas dan layanan ramah lingkungan. Antara lain penggunaan transportasi umum seperti KA Bandara membantu mengurangi emisi karbon yang berdampak pada perubahan iklim.
"Selain itu, aplikasi KA Bandara yang memungkinkan penumpang untuk mengetahui estimasi karbon yang dihasilkan selama perjalanan mereka dengan kereta api bandara," ujarnya.
Untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai, KAI Bandara telah menyediakan fasilitas pengisian air minum gratis di area stasiun KAI Bandara seperti Stasiun Yogyakarta, Stasiun Kualanamu, dan Stasiun Medan. Pelanggan cukup membawa tumbler pribadi untuk memanfaatkan layanan ini, yang bertujuan mengurangi timbunan sampah plastik di area stasiun.
KAI Bandara juga secara rutin melakukan penanaman di seluruh area stasiun KAI Bandara, baik di Yogyakarta maupun Medan. Penanaman pohon memberikan berbagai manfaat positif, seperti memperbaiki kualitas udara, mengurangi dampak pemanasan global, menyerap polusi.
"Program ini juga mendukung pencapaian target emisi nol pada tahun 2060," ujarnya.
KAI Bandara juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam menjaga lingkungan, seperti dengan membawa tumbler pribadi saat bepergian, memilih kereta bandara sebagai moda transportasi rendah emisi, serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
“Langkah-langkah ini kami ambil sebagai bentuk kontribusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Kami akan terus mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam pengembangan layanan dan infrastruktur,” tutup Ayep. (*)