Meluas, Giliran Buruh di DIY Nyatakan Dukungan untuk Anies di Pemilu 2024

Meluas, Giliran Buruh di DIY Nyatakan Dukungan untuk Anies di Pemilu 2024
Ruswadi bersama sejumlah tokoh buruh, saat pendeklarasian dukungan untuk Anies Baswedan di Sleman. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Dukungan untuk Anies Rasyid Baswedan maju dan memenangi Pilpres 2024 semakin meluas. Tak terkecuali dari kalangan buruh dan petani. Setelah sebelumnya di Jawa Barat, dukungan dari kelompok yang selama ini dikenal sering termarjinalkan yakni petani dan buruh juga muncul di Yogyakarta.

Di daerah yang membesarkan Anies ini, ribuan buruh dan petani Bersatu untuk memberikan dukungan dan siap memenangkan Anies Baswedan.

Dukungan ribuan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Jogja yang merupakan gabungan dari berbagai Serikat Pekerja/Serikat Buruh berkumpul di Gelanggang Olah Raga (GOR) Tridadi, Sleman, Minggu (9/7/2023) untuk galang dukungan Anies for Presiden 2024.

Para buruh yang didominasi kaum perempuan ini, sejak pukul 8 pagi sudah memasuki GOR Tridadi untuk mengikuti Forum Group Diskusi (FGD) yang digelar Aliansi Buruh Yogyakarta.

Menurut Ketua kegiatan FGD Ruswadi, SH. MAP., ada lebih dari 1.000 peserta yang hadir mewakili seluruh elemen buruh mulai dari buruh garmen, buruh tani dan tembakau, nelayan, ojol dan pekerja UKM.

“Aliansi Buruh Yogyakarta berkumpul untuk merespon kondisi  mereka karena kebijakan Omnibus Law dan RUU Kesehatan telah merugikan nasib mereka,” ujar Ruswadi.

Dalam orasinya Ruswadi menilai positif kinerja Anies menaikkan upah pekerja DKI yang tinggi dengan tidak mengacu pada Omnibus Law. Selain itu juga ada kebijakan naik bus gratis, pendidikan dan sembako yang disubsidi.

“Karena itu, kami mendesak agar Pimpinan DPP Konfederasi maupun Federasi di Jakarta untuk segera mendeklarasikan dan mendukung H. Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden Periode 2024-2029,” ujar Ruswadi.

Ribuan buruh dan petani di Jogja bersatu memberikan dukungan untuk Anies Baswedan. (istimewa)

Ditambahkannya, Aliansi Buruh Yogyakarta yang terdiri dari DPD KSPSI, PD FSP NIBA, GIP, PD TSK, PD PGSI, PD Parekraf, FBI, DPD SPN, dan KSBSI meminta 5 hal.  

Pertama, batalkan dan cabut UU No. 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja.

Kedua, cabut Permenaker No. 5 Tahun 2023.

Ketiga, tinjau kembali RUU Kesehatan yang mengkategorikan tembakau setara narkotika dan psikotropika.

Keempat, ciptakan dan perluasan lapangan kerja tanpa memangkas atau mengurangi kesejahteraan buruh yang sudah ada.

Kelima, hentikan dan batasi mendatangkan Tenaga Kerja Asing (TKA).

Di depan buruh dan petani ini, juga hadir deretan calon DPRD dan DPR RI yang pro dengan suara buruh. Salah satunya Ketua KSBSI, Feldynata Kusuma, SE yang mengatakan semua elemen buruh yang hadir harus harus menyatukan langkah dan tujuan guna kemenangan dalam pemilian umum 2024 nanti.

“Pilihlah pemimpin dan wakil-wakil rakyat yang peduli dengan nasih buruh dan petani,” kata Feldy yang maju lewat Partai Demokrat.

Sementara itu, Basuki salah seorang driver ojol mengaku, para buruh, petani dan pekerja sangat mengidamkan  sosok pemimpin yang benar-benar tampil dan berpihak kepada kepentingan rakyat banyak.

Pemuda kerempeng ini mengungkapkan, pemerintah selama ini belum mampu menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat banyak, dan masih lebih mempertontonkan sikap dan kebijakan yang menguntungkan sekelompok kecil dari rakyat.

“Kalau mau membuka mata, rakyat terbanyak kan dari kelompok buruh, petani, pekerja-pekerja kasar termasuk driver-driver ojol seperti kami ini. Tapi terus terang, kami belum merasakan keberpihakan para pemimpin negeri. Jadi, siapa yang benar-benar ingin memperjuangkan dan memperhatikan nasib kamilah yang akan kami dukung,” katanya. (*)