Masyarakat Mulai Lupa Situasi Tanggap Darurat Corona

Masyarakat Mulai Lupa Situasi Tanggap Darurat Corona

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono, mengatakan saat ini  masyarakat mulai terlena dengan keadaan. Hal ini berbeda dengan kondisi dua minggu silam. Saat ini orang mulai keluar rumah dan berkumpul di area publik.

“Saat ini masyarakat mulai lupa jika Indonesia dalam kondisi tanggap darurat Covid-19. Walaupun di tempat kita tidak ada Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB), tetapi Bantul sudah ada yang terinfeksi virus Corona dan juga zona merah,” kata Kapolres saat rapat Forkominda menjelang Ramadan di Gedung Induk Kompleks Parasamya, Selasa (21/4/2020).

Rapat dihadiri Bupati Drs H Suharsono, Wabup H Abdul Halim Muslih, Dandim 0729/Bantul Letkol (Kav) Didi Casidi S.Sos, Sekda H Helmi Jamharis MM, serta perwakilan Ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, LDII dan juga dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bantul.

Untuk itu pihak kepolisian, bersama dengan TNI dan unsur yang lain akan terus melakukan imbauan serta sosialisasi pentingnya tetap tinggal di rumah. Hal itu guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.

“Jadi semua harus disiplin dan patuh. Contoh negara yang sukses memerangi Covid-19 adalah Arab Saudi. Maka di sana angka penyebaran rendah karena semua patuh pemerintah dan semua beribadah serta beraktifitas di rumah,” katanya.

Ibadah Ramadan dari Rumah

Sementara Dandim mengatakan saat ini sudah ada SE Menteri Agama (Menag) terkait Ramadan 1441 H. Maka  sudah jelas apa yang harus dilakukan untuk dipedomani. Dimana dalam SE tersebut  masyaraat diimbau beribadah dari rumah guna memutus mata rantai  Covid-19.

"Mari patuhi SE tersebut. Tentu di tengah masyarakat akan ada pro dan kontra, itu wajar. Karena di tengah masyarakat tentu pemahaman akan berbeda-beda. Maka mari kita sebarkan dalam lingkup kita masing-masing untuk bisa memberi edukasi. Bahwa di tengah pendemi Covid-19 untuk melaksanakan imbauan pemerintah dan menjaga kesehatan kita serta keluarga,” katanya.

Dandim mengakui, di lapangan sejak dua minggu ke belakang jalan masih sepi dan aktivitas terbatas dan sedikit. Namun sekarang  aktivitas berlangsung seperti situasi normal. Dengan kondisi ini, maka bisa dikatakan tingkat kesadaran sebagian masyarakat rendah.

“Jadi mari tugas kita semua untuk memberi edukasi kepada masyarakat. Karena pemerintah saat mengeluarkan aturan pasti sudah melalui tahapan seperti komunikasi dengan banyak pihak. Kami juga berharap kepada masyarakat atau tokoh, jika ada warga yang masih bandel tolong informasikan kepada kami TNI atau Polri sehingga akan kami dekati dengan cara persuasif," lanjutnya.

Sedangkan Bupati Bantul Drs H Suharsono mengatakan pihaknya segera mengeluarkan Surat Edaran (SE) kaitan ibadah Ramadan. Diantaranya meminta masyarakat meningkatkan iman dan takwa. Serta menjalankan ibadah wajib maupun sunah di Bulan Ramadan.

“Ibadah kami imbau dilakukan dari rumah seperti tarawih dan juga tadarus Alquran maupun  ibadah yang lain,” katanya.

Juga meniadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti sahur on the road dan buka bersama (bukber) guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (eru)