Maskapai Diminta Waspadai Awan Cumulonimbus di Atas Bandara YIA

Maskapai Diminta Waspadai Awan Cumulonimbus di Atas Bandara YIA

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO--Semua maskapai penerbangan yang ingin take off maupun landing di Bandara YIA diminta memperhatikan pergerakan awan cumulonimbus. Cuaca di wilayah Kulonprogo akhir-akhir ini cenderung membentuk pertumbuhan awan cumulonimbus, khususnya di perairan Jawa. Imbauan tersebut disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Bandara YIA, Kamis (11/10/2021).

“Pertumbuhan awan cumulonimbus di wilayah Kulonprogo, khususnya di atas Bandara YIA masih terjadi. Dikarenakan, cuaca hujan yang terus mengguyur wilayah sebagian besar DIY,”kata Kepala Stasiun Meteorologi Bandara YIA, Warjono.

Warjono mengatakan, bahwa di sekitar YIA terdapat tekanan udara rendah dari selatan Pulau Jawa. Sehingga, fenomena tersebut berdampak kepada pertumbuhan awan cumulonimbus di sekitar Jawa. Pertumbuhan awan cumulonimbus hampir menyeluruh. Namun, yang paling dominan ada di Laut Jawa,” lanjutnya.

Ia menerangkan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh jawatannya, visibilitas maskapai penerbangan di Bandara YIA saat landing maupun saat take off masih terbilang cukup jelas. Stasiun Meteorologi Bandara YIA terus memberikan informasi cuaca kepada pihak bandara.

“Kita berikan perkiraan di jam-jam berapa saja potensi pertumbuhan awan cumulonimbus itu terjadi. Untuk visibilitas maskapai penerbangan masih terbilang cukup jelas,” terang Warjono.

Maskapai penerbangan juga diharapkan senantiasa memperbarui informasi mengenai cuaca saat akan mendarat maupun lepas landas di Bandara YIA. Kewaspadaan terutama harus meningkat siang hari, lantaran potensi pertumbuhan awan cumulonimbus maupun cuaca buruk di sekitar Bandara YIA terjadi sekitar siang sampai sore hari.

“Untuk beberapa hari ini pertumbuhan awan cumulonimbus maupun cuaca buruk kerap terjadi pada siang menjelang sore hari. Kalau malam hari ya ada pertumbuhan awan cumulonimbus, tapi kalau malam kan sudah tidak ada penerbangan,” ujarnya.

Sementara itu, potensi bencana hidrometeorologi dari fenomena alam La Nina, juga menjadi perhatian serius dari Pemkab Kulonprogo. Upaya antisipasi dilakukan dengan menyiapkan ratusan personel dalam apel kesiapsiagaan yang dilakukan di Mapolres Kulonprogo, Jumat (5/11/2021).

Bupati Kulonprogo Sutedjo mengatakan, bahwa ratusan personel dilibatkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi akibat dari pergerakan La Nina di wilayah DIY. Terlebih, hujan deras dalam beberapa hari terakhir telah mengguyur sebagai besar wilayah Kulonprogo.

“BMKG juga sudah memperingatkan soal ancaman potensi bencana hidrometeorologi. Intensitas hujan di wilayah Kulonprogo juga tinggi dalam beberapa hari terakhir. Kita patut mempersiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasi terjadinya potensi bencana,” kata Sutedjo beberapa waktu lalu.

Dikatakan Sutedjo, 297 personel polisi dan petugas lainnya yang dilibatkan dalam upaya antisipasi penanganan bencana hidrometeorologi di wilayah Bumi Binangun terdiri dari Polri, TNI, Satpol-PP Kulonprogo, Brimob, BPBD Kulonprogo, dan Basarnas DIY. Ratusan personel yang dilibatkan tersebut diminta untuk melakukan upaya evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Berdasarkan catatan dari Pemkab Kulonprogo, potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Kulonprogo di antaranya banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan angin kencang. Terlebih, kondisi geografis Kulonprogo yang beragam dan dialiri oleh sejumlah sungai besar menjadi perhatian yang serius.

“Sebagai langkah mitigasi, kami anggarkan biaya tak terduga (BTT) Kulonprogo sebanyak 20 miliar. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya yang hanya 7 miliar rupiah dan sudah terpakai 5,4 miliar di antaranya untuk penanganan Covid-19. Kemudian, kami tambahkan lagi seiring munculnya risiko bencana dampak fenomena La Nina,” pungkas Sutedjo. (*)