Mahasiswa KKN UAD Mengenalkan Pemilahan Sampah bagi Anak-anak Badegan
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Mahasiswa KKN Reguler UAD 101 Unit VI.A.1 mengadakan sosialisasi pemilahan sampah bersama dengan anak-anak di Padukuhan Badegan, Kapanewon Bantul. Sasaran sosialisasi ini merupakan anak-anak sekolah dasar mulai dari umur 6-11 tahun dengan jumlah peserta 15 anak. Sosialisasi pemilahan sampah ini memiliki tujuan mengedukasi generasi selanjutnya untuk bijak dalam mengelola sampah. Kegiatan itu berlangsung Rabu (22/02/2023) lalu di salah satu rumah warga.
Siaran pers yang diterima koranbernas.id Sabtu (04/03/3023) menjelaskan, sampah saat ini menjadi permasalahan utama yang akan terus bertambah jumlahnya. Pengelolaan sampah di Kapanewon Bantul, saat ini baru mencapai 62 persen dan jumlah TPS maupun TPA tidak memadai dengan jumlah sampah, maka dari itu sangat penting untuk mengenalkan macam-macam sampah serta cara memilahnya kepada anak-anak.
Sosialisasi menghadirkan narasumber Isni Khoiriyah S.KM.,M.Kes. Ia mengenalkan sampah berupa jenis serta cara pengelolaannya. Jenis-jenis sampah antara lain sampah organik, anorganik, bahan berbahaya beracun (B3), sampah kertas - daur ulang, dan residu.
Sampah organik, jelas Isni, merupakan sampah yang sifat dasarnya mudah terurai atau cepat busuk. Contohnya sampah sisa makanan, dedaunan atau ranting pohon. Sampah organik ditandai dengan tempat sampah berwarna hijau, dengan memilah sampah organik, akan memudahkan sampah organik diproses menjadi kompos. Sampah anorganik memiliki sifat lebih sulit diurai. Contohnya adalah plastik, styrofoam dan kaleng. Sampah anorganik ditandai dengan tempat sampah berwarna kuning. Pemanfaatan sampah anorganik dapat dijadikan/didaur ulang menjadi kerajinan atau barang yang memiliki nilai lebih.
Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah sampah yang umumnya dapat membahayakan makhluk hidup, tidak hanya manusia tetapi juga dapat membahayakan hewan atau lingkungan sekitar. Contoh sampah B3 adalah kaca, kemasan detergen, serta pembasmi serangga dan sejenisnya. Sampah B3 ditandai dengan tempat sampah berwarna merah. Sampah kertas – daur ulang merupakan sampah berupa kertas seperti karton, pamflet, bungkus kemasan berbahan kertas, buku dan jenis sampah kertas lainnya. Sampah kertas – daur ulang ditandai dengan tempat sampah berwarna biru. Sampah residu merupakan sampah sisa di luar keempat jenis sampah di atas. “Untuk saat ini, sampah residu tidak dapat didaur ulang atau dimanfaatkan kembali karna sampah tersebut asalnya dari sampah bekas pemakaian manusia. Contoh sampah residu antara lain popok bekas, bekas pembalut, bekas permen karet maupun puntung rokok. Sampah residu ditandai dengan dengan tempat sampah berwarna abu-abu,” kata Isni Khoiriyah.
Isni Khoiriyah S.KM.,M.Kes juga memaparkan alur pengelolaan sampah dimulai dari sampah ke pemilahan sampah tak termanfaatkan, pengumpulan, pengangkutan lalu tahap pemusnahan. Pemilahan sampah bisa dimulai dari sampah rumah tangga (pengomposan, daur ulang kertas, penggunaan kembali gelas kaca dan plastik). Pengangkutan berakhir di pembuangan TPA yang nantinya sampah yang dapat di daur ulang akan dimanfaatkan kembali.
Terkait dengan permasalahan sampah di Kapanewon Bantul, mahasiswa KKN Reguler 101 UAD Unit VI.A.1 memperkenalkan macam-macam sampah melalui media pembelajaran power point dan dilanjutkan dengan praktik memilah sampah sesuai dengan tempat yang sudah disediakan. Dalam kegiatan praktik tersebut masing-masing anak diberikan kertas berisi gambar sampah yang berbeda lalu nantinya mereka akan memasukkannya ke dalam wadah dengan warna berbeda secara bergilir.
Pada akhir kegiatan, sosialisasi KKN UAD juga mengadakan mini games berupa pertanyaan tentang sampah kepada anak-anak. Dengan harapan anak-anak dapat bijak dalam membuang dan memilah sampah sesuai dengan tempatnya. Sosialisasi berjalan lancar karena terlihat dari antusias dan keaktifan anak-anak tentang sampah yang tinggi. (*)