Madrasah Perlu Memperbanyak Publikasi

Madrasah Perlu Memperbanyak Publikasi

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Tim monitoring dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DIY melakukan monitoring ke MTs Negeri 5 Bantul Jalan Parangtritis Km 19 Jamprit Panjangrejo Pundong.

Monitoring dipimpin Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenang DIY  H Arief Gunadi MPd didampingi dr H Tedjo Katon, Fatakhul Huda SE, Khoirul Anwar S Kom dan Findita Dewi Setyasari.

Rombongan diterima Kepala TU, Kepala MTsN 5 Bantul Slamet Widodo, Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas, Yuli Marhaeni SPd dan koordinator agama.

“Monitoring ini telah dilaksanakan kemarin untuk melihat potensi madrasah,” kata Yuli kepada koranbernas.id, Rabu (22/9/2021). Selain itu, juga sebagai sarana silaturahmi antara Kanwil Kemenag DIY dengan madrasah tersebut.

Tedjo Katon mewakili tim mengatakan kegiatan monitoring di madrasah sangat perlu dilaksanakan untuk melihat langsung segala potensi yang dimiliki serta didorong agar semakin maju berkembang dan berkualitas.

Menurut dia, agar keberadaan madrasah semakin dikenal masyarakat maka perlu memperbanyak publikasi di media massa ataupun sosial media (sosmed).

“Keberadaan sosial media harus dimanfaatkan secara positif untuk menampilkan segala prestasi dan potensi, sehingga orang tahu kiprah madrasah dan memiliki keinginan memasukkan anaknya menempuh pendidikan di sini,” katanya.

Perlu ada komunikasi, koordinasi dan sinergi dengan Kanwil Kemenag agar programnya tercapai.

Slamet menyambut baik dan senang atas kehadiran tim monitoring. “Selain bisa sharing juga bersilaturahmi dengan pejabat dari kanwil,” kata Slamet.

Pada pertemuan ini juga disampaikan keinginan madrasah merenovasi mushala menjadi dua fungsi yaitu lantai satu mushala dan lantai dua untuk aula.

“Kami berharap madrasah ini bisa memiliki aula yang memadai. Selama ini kalau ada pertemuan dengan wali siswa kami  mengunakan ruang kelas. Besar harapan kami tim monitoring membantu dan mewujudkan rencana pembangunan mushala dua lantai yang kami impikan,” kata Slamet. (*)