Luas Kawasan Geopark Kebumen Meliputi 22 Kecamatan

Direncanakan 20 Juli 2024 dua ahli geologi dari Jerman dan Tiongkok melakukan assessment.

Luas Kawasan Geopark Kebumen Meliputi 22 Kecamatan
General Manager Badan Pengelola Geopark Kebumen Sigit Asmodiwongso. (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Badan Pengelola Geopark Kebumen menyatakan 22 dari 26 kecamatan di Kabupaten Kebumen menjadi kawasan Geopark Kebumen. Kawasan itu disiapkan menjadi UNESCO Global Geopark (UGGp). Bersama Geopark Meratus, Geopark Kebumen menjadi pendatang baru yang akan dilakukan assesment oleh ahli geologi dari UNESCO, Juli 2024.

"Keberadaan geopark di Kebumen untuk kesejahteraan dan konservasi warisan geologi," kata Sigit Asmodiwongso, General Manager Badan Pengelola (BP) Geopark Kebumen, kepada wartawan, Selasa (4/6/2024).

Menurut dia, Badan Pengelola Geopark Kebumen pada November 2023 telah menyampaikan sejumlah dokumen ke Persatuan Internasional Ilmu Geologi. Direncanakan 20 Juli 2024 dua ahli geologi dari Jerman dan Tiongkok melakukan assessment. Ini merupakan salah satu tahapan yang harus dijalani geopark nasional untuk menuju UGGp.

Menurut Sigit, assesment meliputi tata kelola, konservasi warisan geologi dan visibilitas dan kerja sama.  "Untuk new comer, assesment akan difokuskan pada warisan geologi. Bagaimana masyarakat dan pengelola geopark melakukan konservasi warisan geologi," tambahnya.

Rekomendasi

Tim dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi telah melakukan pre-assesment. Tim itu merekomendasikan badan pengelola dan Pemkab Kebumen melengkapi beberapa informasi yang mudah diketahui masyarakat yang mengunjungi geosite.

Badan Pengelola dan Organisasi Perangkat Daerah telah menindaklanjuti rekomendasi tersebut. Sebelum assesment dari ahli UNESCO, rekomendasi sudah dicukupi. "Kita sudah on the track dengan persiapan assesment," ungkap Sigit.

Anggota Dewan Pakar BP Geopark Kebumen Dr Chusni Anshori kepada koranbernas.id mengingatkan perlunya pengendalian penggunaan kawasan Geopark Kebumen untuk keperluan wisata.

Menurut dia, untuk keperluan pengembangan wisata bisa mengubah sebatas tidak mengubah view dan singkapan yang ada dan seharusnya dengan material yang ramah lingkungan."Kebumen sangat perlu pengaturan tersebut, karena sekarang di selatan pada berlomba," kata Chusni Anshori. (*)