Limbah Kayu Juga Bermanfaat

Limbah Kayu Juga Bermanfaat

KORANBERNAS.ID--Kelompok 62 KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM)  Universitas Mercu Buana Yogyakarya (UMBY) menggelar pelatihan  di Dusun Tanjan, Desa Temuwuh, Kecamatan Dlingo, Bantul. Sasarannya adalah paguyuban pengerajin mebel.

"Kegiatan  diisi dengan seminar. Diantaranya bagaimana pentingnya membentuk  paguyuban untuk masyarakat pengrajin dan tata cara pembentukannya. Serta workshop pemanfaatan limbah dan serbuk kayu," kata Humas UMBY Widarta MM kepada koranbernas.id, Kamis (15/8/2019).
      
Kegiatan yang digelar di balai Dusun Tanjan sehari sebelumnya ini juga diisi mengenai digital marketing.
      
"Acara tersebut diadakan kelompok 62 KKN-PPM UMBY setelah melihat permasalahan pengerajin kayu dalam pemasaran produknya karena banyaknya pesaing. Juga bagaimana memanfaatkan peluang bisnis j dari limbah kayu sisa pembuatan mebel," jelasnyaa.
    
UMBY memiliki harapan warga Tanjan dapat bekerjasama untuk kelancaran dan kesuksesan bisnisnya dengan pembentukan paguyuban serta dapat menciptakan bisnis baru dengan mengelola limbah kayu pembuatan mebel di dusun  tersebut .
      
"Materi Digital marketing juga sangatlah penting. Sebab sekarang era IT maka harus bisa dimanfatkan secara positif. Diantaranya untuk pemasaran produk sehingga bisa dikenal luas tanpa terkendala jarak,ruang dan waktu," katanya.
     
Dalam seminar dan pelatihan ini sendiri untuk materi pembentukan paguyuban diisi oleh  Khitbiah, salah satu pengurus Paguyuban Batik Tulis Giriloyo yang sudah sangat berpengalaman dalam hal pembentukan paguyuban dari nol.
      
“Dengan adanya paguyuban maka beberapa pintu kesuksesan akan terbuka lebar. Mulai dari kemudahan dalam akses pendanaan hingga pada akhirnya akan menambah kesejahteraan masyarakat. Kunci sukses pembentukan paguyuban harus dimulai dari kesadaran dan komitmen bersama. Dengan prinsip itu, meskipun membutuhkan waktu dan proses yang lama namun suatu saat pasti akan terbentuk.” kata Khitbiah.
     
Sementara materi Digital Marketing diisi oleh Tim Kampus Dosen Jualan (KDJ). Warga Dusun Tanjan diajak praktek langsung untuk memasarkan produknya di Facebook.  Peserta diajari mulai dari pemilihan kata yang tepat untuk iklan produk, mencari target market, hingga teknis transaksinya.
      
Di penghujung acara Kelompok KKN 62 menampilkan pameran hasil olahan limbah kayu dan serbuk kayu, sekaligus mengajak warga untuk praktek cara pembuatannya. Warga sangat antusias dan tertarik dengan workshop ini. Ternyata limbah kayu meubel yang selama ini terbuang sia-sia mempunyai nilai jual yang tinggi jika dapat diolah menjadi suatu kerajinan.
     
Kelompok KKN 62 yang pertama kali mencetuskan ide pemanfaatan limbah ini agar tidak terbuang begitu saja juga  selain tentunya dapat meningkatkan potensi ekonomi warga dusun Tanjan.
       
Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. salah satu Dosen Program Studi Sistem Informasi  yang menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 62 Tanjan mengatakan proses penentuan program kerja kelompok KKN-PPM UMBY diawali dengan tahap observasi yang bertujuan untuk menggali potensi daerah sekitar baik potensi sumber data alam maupun sumber daya manusianya. Hal ini penting agar program dari Universitas dapat inline dengan kebutuhan warga masyarakat.
     
"Pada saat bimbingan, diperoleh informasi bahwa sisa serbuk kayu selama ini hanya menjadi limbah dan dibuang. Padahal limbah tersebut dapat diolah menjadi bentuk kerajinan berupa aksesoris dan dapat memiliki nilai jual yang tinggi. Maka sebagai DPL saya menyetujui Pengolahan limbah kayu inilah untuk menjadi progam kerja utama kelompok 62 dan alhamdulillah mendapat respon yang sangat baik dari warga dusun Tanjan,” paparnya. (yve)