Layanan BLKK Kini Lebih Terjangkau
KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Woro Umi Ratih diangkat menjadi Kepala Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) Dinas Kesehatan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Woro menggantikan Setyarini Hestu Lestari yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY.
Woro sudah mengabdikan diri di BLKK sejak CPNS belasan tahun silam, waktu itu dia merupakan pegawai yang paling muda. "Sepertiga masa hidup saya sudah saya abdikan di sini. Mungkin sekarang sudah yang paling tua," kenangnya saat memberikan sambutan didepan petugas BLKK saat Serah terima jabatan pada Senin (20/6/2022) siang.
"Saya bermimpi suatu waktu kelak BLKK ini akan mampu bersaing dengan swasta, ini merupakan tantangan kita bersama. Bahwa setiap hal baik yang kita lakukan adalah untuk Yogyakarta dan pada akhirnya untuk kesejahteraan kita bersama," paparnya.
Mimpi besar ini bukan tanpa alasan, pasalnya Laboratorium milik Pemda DIY ini sedang melakukan pembangunan gedung baru serta sudah memiliki alat yang mumpuni sebagai standar pelayanan.
"Yang membedakan kami dengan swasta adalah harga yang secara signifikan lebih murah. Skema biaya layanan yang murah tersebut ditarifkan karena biaya perawatan alat tidak diambil dari sistem biaya seperti itu, sudah ada alokasi dari pemerintah," paparnya.
"Biaya itu pula bukan untuk menggaji, jadi tentu tarif tidak terlalu tinggi. Saya bisa katakan kadang ada beberapa pemeriksaan yang bisa cuma separuh harga dari yang lain," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Pembajun Setyaningastutie menambahkan, akan bantu memperjuangkan kebutuhan-kebutuhan LBKK demi menuju target yang lebih baik.
Pembajun juga berpesan agar dibuat master plan yang baik untuk 10 tahun ke depan. Agar bisa terlihat apa yang menjadi prioritas dalam upaya maju bersama.
"Mau dibawa kemana nih 10 tahun lagi, kita tinggalkan yang cakep buat adik-adik kita. Dengan master plan akan terlihat jalannya. Ya sekarang [Dalam proses pengerjaan] sudah ada gedung baru, berikutnya apa lagi," tuturnya.
Pembajun melanjutkan, dalam institusi pasti ada perbedaan-perbedaan. Tidak mungkin semua i
punya pendapat yang sama. Pasti ada yang sepakat tetapi ada juga yang tidak.
"Kalau ada yang kurang pas kita bicara bersama-sama dan saya yakin semua pimpinan akan berkenan untuk menerima kekurangan yang berupa evaluasi. Kaau ada yang ada yang bagus jangan malu untuk meniru dan budayakan," lanjutnya.
"BLKK yang sekarang status ya BLU juga harus percaya dirinya sendiri. Kemudian bisa memberikan kesejahteraan bagi karyawan serta meningkatkan mutu pelayanan. Itu yang terpenting dulu, yaitu adalah meningkatkan mutu," tandasnya.(*)