Kompak, Pengurus KSM Sabernah Mundur. Pengelolaan Sampah di Desa Sabrang Bermasalah

Latar belakang mundurnya pengurus adalah kompleksitas permasalahan pada pengelolaan sampah.

Kompak, Pengurus KSM Sabernah Mundur. Pengelolaan Sampah di Desa Sabrang Bermasalah
Tumpukan sampah di belakang Bank Sampah Desa Sabrang Kecamatan Delanggu. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Pengelolaan sampah di Desa Sabrang Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten kembali bermasalah. Problem muncul, lantaran semua pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) “Sabernah” yang dibentuk desa untuk mengelola sampah mengundurkan diri.

Keputusan mengundurkan diri tersebut diungkapkan Ketua KSM “Sabernah” Desa Sabrang, Purwanto.

“Mengundurkan diri dengan mengembalikan SK tanggal 5 Agustus. KSM itu cuma berumur 4-5 bulan saja. Kami mundur karena tidak ada perbaikan,” kata Purwanto di Bank Sampah Desa Sabrang, belum lama ini.

Purwanto menceritakan, yang melatarbelakangi mundurnya pengurus adalah kompleksitas permasalahan pada pengelolaan sampah. Diantaranya, kapasitas mesin yang kecil tidak mampu mengolah sampah, kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan petugas pengelola sampah, biaya operasional dan perawatan armada pengangkut sampah dan lain sebagainya.

Pengurus dan anggota BPD Sabrang juga merasa prihatin atas mundurnya pengurus KSM “Sabernah”. Menurutnya, pasca mundurnya pengurus, pengolahan sampah di Bank Sampah Desa Sabrang juga berhenti. 

Sekarang ini kata mereka, kegiatan yang ada hanya menghabiskan sampah warga dan dibawa ke belakang bank sampah. Selanjutnya sampah-sampah itu hanya ditumpuk di pekarangan. Jadi, tidak ada pemilahan seperti konsep awal pengolahan sampah oleh Pemkab Klaten, dimana residu yang tidak terpakai dibuang ke TPA Troketon Pedan.

Mundurnya pengurus KSM “Sabernah” mengingatkan kembali pada masalah pengelolaan sampah pasca dibangunnya Bank Sampah Desa Sabrang tahun 2018 lalu.

Untuk meminimalisir permasalahan sampah, Pemkab Klaten membangun 10 unit bank sampah di sepuluh desa. Selain membangun gedung, juga dilengkapi dengan mesin cacah, mesin ayak, mesin pres dan sepeda motor roda tiga untuk operasional mengambil sampah warga.

Tidak lama berselang, KSM yang ada saat itu bubar. Sampah warga diambil dan hanya ditumpuk di halaman depan bank sampah. Praktis depan Bank Sampah Desa Sabrang saat itu timbunan sampah menggunung. (*)