KNPI Sebagai Kawah Candradimuka Pemimpin Masa Depan

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPi) Kabupaten Bantul memggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di limasan Gotong Royong Gupak Warak Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul, Sabtu (25/5/2024) sore.

Acara dengan tema “Peran Pemuda Dalam Menyambut Pilkada Dengan Aman dan Damai” ini dibuka oleh Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih. Rakerda diikuti perwakilan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Kabupaten Bantul.

“Dalam era desentralisasi seperti saat ini, kewenamgan daerah sangatlah besar. Misal dalamperencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi pada semua aspek pemerintahan,” kata Bupati.

Penyerahan kewenangan kepada pemerintah daerah meliputi berbagai aspek pemerintahan. Namun terdapat 5 (lima) kewenangan yang tidak diserahkan kepada pemerintah daerah yaitu politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama.

Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih membuka Rakerda KNPI Bantul. (istimewa)

“Melihat  begitu besarnya kewenangan daerah, maka dibutuhkan pemimpin yang dipilih secara demokratis membawa Indonesia emas 2045 di masa depan Dan di sinilah pentingnya peran KNPI dan OKP sebagai Kawah Candradimuka untuk memghasilkan pemimpin yang kita harapkan bersama,” katanya. Dan bupati berharap dalam Pilkada mendatang bisa berjalan dengan demokratis, damai dan penuh kekeluargaan

Ketua DPD KNPI Bantul Durori M.Pd mengatakan, dalam rakerda pertama di tahun 2024 bertepatan dengan agenda Pilkada serentak.

“Kami sebagai organisasi KNPI netral dalam pilkada ini. Dan saya mengajak semua anggota, semua OKP di Bantul turut berperan aktif serta mewujudkan pilkada yang lancar, aman dan damai,” kata Durori yang juga Lurah Sendangsari Pajangan tersebut.

Sedangkan Ketua Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten Bantul, M Farid Hadiyanto SE memberikan apresiasi kepada KNPI Bantul yang sudah melaksanakan Rakerda. 

“KNPI harus berperan di segala sektor kehidupan. Dan melanjutkan program diskusi seperti tahun kemarin agar ini bisa diteruskan dan ditingkatkan karena merupakan isu hangat dan urgent di Kabupaten Bantul. Di antaranya persoalan sampah, narkoba, pernikahan dan perceraian dini,” katanya. (*)