Ketua Golkar DIY Hampir Pasti Dicopot

Ketua Golkar DIY Hampir Pasti Dicopot

KORANBERNAS.ID – Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti kemungkinan tidak bisa lagi duduk sebagai Ketua DPD Partai Golkar DIY, menyusul empat DPD kabupaten/kota se-DIY memberikan dukungan diselenggarakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub).

Apabila musdalub dengan agenda utama penggantian pimpinan Golkar DIY itu benar-benar terlaksana, kemungkinan dalam waktu tidak terlalu lama Haryadi hampir pasti dicopot, karena dianggap sudah tidak bisa lagi memimpin partai berlambang pohon beringin itu.

Hal ini terungkap saat Persaudaraan Pemuda Golkar (PPG) DIY berhasil menemui sejumlah pimpinan DPP Partai Golkar yang kebetulan datang memenuhi undangan tasyakuran dan doa bersama untuk calon ketua umum Airlangga Hartarto, Minggu (6/10/2019), di Graha GPC Imogiri Bantul.

Pada salah satu ruang rapat berkaca bening, siang itu, Koordinator PPG DIY Hasan Syaifullah didampingi wakil dan sekretarisnya yaitu Ihwan Setiawan dan Herdimas Nugraha serta beberapa anggotanya, terlihat serius berdiskusi dengan unsur DPP dari Jakarta.

Mereka adalah Happy Bone Zulkarnain, Ricky Rahmadi dan Ananto Nur Haryanto. Pertemuan itu sendiri berlangsung hampir satu jam.

Saat ditanya wartawan soal desakan musdalub, pada prinsipnya DPP menyarankan agar pengorganisasian Partai Golkar DIY ke depan bisa berjalan lebih baik, dengan tetap berdasarkan semangat merajut kebersamaan.

Ditanya lagi mengenai kinerja Walikota Yogyakarta, ketiganya sepakat tidak ingin berada dalam posisi menilai, karena sudah ada forum tersendiri yaitu musdalub.

Hasan Syaifullah kepada wartawan menegaskan, PPG DIY sebenarnya sudah meminta yang bersangkutan untuk mundur secara terhormat, kemudian posisinya digantikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) dari DPP.

“Sangat tidak ada harapan lagi beliau ini harus meneruskan sampai periode beliau selesai. Dukungan DPD kabupaten/kota sudah sangat masif agar secepatnya dilaksanakan musdalub,” kata Hasan.

Sekali lagi dia menegaskan kepemimpinan Haryadi sudah tidak bisa diteruskan lagi.

“Tadi kami juga sampaikan ke DPP, InsyaAllah nanti akan segera disampaikan ke Korbid Organisasi. DPP menyatakan keprihatinan kita ini sangat luar biasa,” tambahnya.

Kapan musdalub?

“Secepatnya.”

Sebelum munas?

“Sebelum munas.”

Yang pasti, PPG DIY tetap mematuhi mekanisme sebagaimana diatur di dalam AD/ART Partai Golkar.

Menurut Hasan, DPP juga menyatakan permasalahan  Partai Golkar DIY gaungnya sudah terdengar sampai Jakarta dan memunculkan keprihatinan dari unsur pimpinan DPP. “Pasti DPP mendukung gerakan PPG,” kata dia.

Menjawab pertanyaan sebenarnya poin apa yang paling krusial, menurut dia, masalah yang paling pokok adalah berkurangnya kursi DPRD DIY.

“Dari 8 kursi kita hanya dapat 5. Kebijakan partai otomatis tidak bisa berjalan, sehingga banyak hal yang dirugikan baik kader di bawah atau dalam rangka pemerintahan,” jelasnya. (sol)